"Hey, kenapa kamu malah melamun seperti itu, bukanya yang di ucapkan oleh ku adalah benar bukan?" Riko menaikan satu halisnya.
"em, itu maaf, aku sepertinya tidak bisa berbicara dengan kamu, maaf ya," Niken akan menutup kaca jendela mobilnya namun langsung di tahan oleh Riko.
"Hey, kamu apa-apaan sih, gak sopan tau gak sih!" Niken sedikit meninggikan suaranya.
"Mau aku paksa atau kamu turun sendiri?" Riko memberikan penawaran
Dengan terpaksa Niken menuruti kemauan Riko, karena Niken takut jika Riko akan berbuat sesuatu yang membuatnya rugi nantinya.
Dengan wajah masam, Niken membuka pintu mobil dan membenarkan jas yang di berikan oleh Kenzo.
namun, tiba-tiba Riko tanpa sopan santun malah menjatuhkan jas itu dan menggantikannya dengan jas miliknya, Hinga perbuatan itu membuat Niken menatap Riko tak suka.
"jasnya kotor, lihatlah di sana banyak sekali bekas bibir wanita, apakah kamu tidak risih sayang?" Riko menaikan halisnya satu
Niken melihat ke arah jas Kenzo yang sudah tergeletak di tanah.
segera mungkin Niken memungut jas tersebut dan melihatnya.
memang betul jika di jas tersebut banyak sekali bekas bibir dan itu membuat Niken jengah.
Niken meletakan jas tersebut di atas mobil Kenzo dan mulai meninggalkan mobil itu.
Riko tersenyum melihat Niken beranjak pergi dari sana.
sesampainya di kursi taman.
"Ada apa, kenapa mengajakku berbicara di sini?" Niken menatap ke arah depan.
"menikahlah dengan ku Niken, aku tau jika kamu terpaksa hidup dengan Kenzo hanya karena hutan bukan?" Riko menatap Niken. Niken pun menatap Riko.
"bagaimana kamu bisa tau jika aku memiliki hutang kepadanya?" Niken menatap Riko penasaran.
" Itu Maslaah gampang bagiku, sebutkan. Berapa jumlah uang kamu hutang kepadanya, akan aku lunasi sekarang juga!" Riko menggapai tangan Niken.
namun tiba-tiba di arah belakang ada yang menarik tangan Niken.
tubuh Niken langsung otomatis tertarik oleh tarikan tangan itu.
"Tuan muda Riko, saya pikir anda akan memiliki pekerjaan lain selain mengganggu wanita orang lain?" Kenzo menarik Niken agar berada di pelukannya.
flash Back
Kenzo sudah selesai dengan kegilaannya, Hinga dirinya di antarkan oleh dua orang wanita sexsi tersebut sampai di mobilnya.
namun, ternyata wanita yang sedang ia tuju sudah tidak ada di dalam mobil tersebut, bahkan jas yang tadi Kenzo kenakan pada Niken, sekarang sudah berada di atas mobilnya bahkan anak buahnya aja ia lihat sedang terkapar di depan mobil.
"kemana gadis itu, kenapa malah pergi dari sini?" Kenzo melihat ke arah sekeliling. Namun. matanya menangkap pemandangan yang sangat tidak sedap.
Kenzo berjalan ke arah dua orang yang sedang asik berbicara itu.
Kenzo mengepalkan tangannya dengan angkat keras.
Hinga ia langsung menarik tangan gadisnya itu dari jangkauan lelaki yang ada di hadapan wanitanya.
flash back off.
"Maaf, tapi. Saya rasa saya berhak untuk berbincang dengan Niken!" Riko menatap Kenzo dengan tatapan tajam.
Kenzo tersenyum masam.
"Bukanya Tuan Riko tau jika gadis ini adalah milik saya, untuk apa anda sudah payah mengejarnya?" Kenzo tersenyum jahat.
"Betulkan, apakah Niken sudah sah menjadi istri anda atau dia adalah pacar anda, bukan kan, saya tau apa yang terjadi dengan anda dan Niken, jadi saya ingin membantu gadis cantik ini untuk keluar dari dalam maslahatnya," Riko menatap Niken dengan tatapan memuja.
Kenzo tidak suka dengan tatapan mata Riko terhadap Niken.
"Tolong jaga matanya Tuan Riko, apakah anda tau jika menatap wanita orang lain seperti itu itu tidak di benarkan?" Kenzo menatap Riko dengan tatapan geram.
" ah, hahaha, santai Tuan Kenzo, aku berhak untuk memandang gadis cantik ini!" Riko mencoba meraih tangan Niken namun, segera di tepis oleh Kenzo.
"saya rasa, pertemuan pertama kita sungguh sangat mengesankan bukan Tuan Riko, kami permisi untuk pulang terlebih dahulu," Kenzo menarik tangan Niken.
saat hendak pergi dari sana, Niken menatap Riko dengan wajah muram.
sebenarnya, Niken ingin sekali terbebas dari genggaman Kenzo, tapi, rasanya itu tidak mungkin.
setelah kepergian dua sejoli itu, Riko kembali menghisap sebatang rokok yang di keluarkan ya dari dalam saku celana.
"maafkan aku, jika aku belum bisa membantumu, kamu pasti sudah tidak mengenali aku lagi, Gadis kecilku," Riko tersenyum tipis.
sebenarnya siapa Riko ini, kenapa dia sangat nekad untuk mengganggu wanita Kenzo.
di dalam mobil. Niken sedari tadi terus saja menggenggam tangannya sendiri.
namun, tiba-tiba Kenzo malah menarik jas yang di gunakan oleh Niken, bahkan Kenzo malah membuang jas tersebut ke arah jalan.
"Kenzo, kenapa kamu malah membuangnya, itukan milik orang lain Kenzo?" Niken menatap Kenzo tidak suka.
"Kenapa, apakah jas itu lebih berharga dari jas milikku hah?" Kenzo memegang kedua pipi Niken dengan sangat kencang.
"Iya, setidaknya jas itu tidak penuh dengan cap bibir dari para wanita mu itu, aku tidak Sudi jika harus memakai jas itu!" Niken mencoba melepaskan tangan Kenzo yang ada di pipinya.
namun, bukan alih-alih terlepas, Kenzo malah mencium Niken dengan sangat rakus hingga membuat Niken kesusahan untuk bernapas.
Niken mencoba memukul tangan Kenzo yang ada di wajahnya, namun, tidak ada hasilnya.
"Hiks-hiks, kenapa-kenapa kamu melakukan ini terhadapku, bahkan bibir kamu yang sudah di jamah orang lain saja kamu paksakan untuk menjamah ku?" Niken menagis saat Kenzo sudah melepaskan pergulatan itu.
Kenzo menatap Niken dengan tatapan heran.
"Kenapa, bukanya kamu adalah budak ku, sudah seharusnya kamu mematuhi semua keinginanku, kenapa kamu jadi yang mengatur hidupku, harusnya itu kamu sadar siapa diri kamu di sini!" Kenzo menaikan suaranya.
Niken terkejut dengan suara yang di keluarkan oleh Kenzo.
Niken menatap Kenzo dengan Tatapan tak percaya.
"Akan aku lunasi secepatnya hutang ku kepadamu, aku tak ingin di cap budak oleh mu tuan Kenzo, akan aku bayar dengan kes uang tersebut!" Niken menatap Kenzo dengan tatapan garang.
"hahaha, apa? Kamu mau membayar hutangmu, bisakah hal itu terjadi, oh apa karena tadi ada Tuan Riko yang akan membeli mu dari ku?" Kenzo tersenyum jahat.
"Kalo iya memangnya kenapa, lebih baik aku hidup dengannya daripada dengan anda!" Niken menaikan suaranya.
namun, tiba-tiba ada suara tamparan yang sangat keras
seketika semuanya terasa sunyi.
tes, setetes darah keluar dari hidung cantik itu.
Niken memegang hidungnya dan menatap Kenzo.
Kenzo yang melihat ada darah yang keluar dari hidung cantik gadisnya itu, langsung Dnegan sigap mengeluarkan saputangan yang ia punya.
saat Kenzo akan mengusap darah tersebut, Niken malah membalikan tubuhnya dan membelakangi kenzi.
Niken menagis tersedu karena merasakan sakit yang amat dalam, di hatinya dan juga pisiknya.
darah itu terus saja menetes dengan derasnya, tamparan itu sungguh sangat keras, hingga mengakibatkan pendarahan pada hidung Niken.