webnovel

Reuni

Setelah kelas berakhir Tiara pun dijemput oleh Supir Boy untuk pindah ke rumah Boy. Ia sudah merapikan semua barang bawaannyadi rumah. Ia merasa sedih harus meninggalkan rumah yang penuh kenangan bersama keluarganya.

"Ra lo kenapa? tadi di kelas gue perhatiin kok melamun mulu sih? Ada apa?"

"Gi gue ada masalah yang harus gue selesain sendiri. Dan masalah ini timbul karna keputusan yang gue buat. Sekarang gue bingung banget harus gimana."

"Kalo memang itu keputusan yang salah Ra, lo harus tanggung jawab. Kan Ara yang gue kenal gak pernah takut apapun kan. Dia itu selalu berani dan mandiri."

"Apaan sih Gi. Thanks ya." Tiara senyum dan mulai percaya diri

"Ra gue nanti kerumah lo ya. Kita nanti belajar bareng yok."

"Hmmmm... Gi kayany gak bisa deh gue nanti ada kesibukan lain. Lain kali aja ya."

"Oke dehhh gpp. Mungkin kamu mau mikirin nyelesaiin masalah kamu kan. Gpp semangat ya Ra. Lo pasti bisa."

"Sipp Gi"

"Oh iya kemarin gw jumpa ama Desi."

"Desi? aduhhh dah lama banget kan jadi kangen deh."

"Iya kapan-kapan kita ngumpul aja."

"Iya harus dong. Ehhh itu bukannya supirnya cowok yang sok keren kemarin ya?. Ngapain coba."

"ehhhh kayany lo langsung balik deh Gi, gw ada urusan sebentar. Duluan ya." Tiara berjalan menghampiri supir Boy dan mereka pun pergi meninggalkan Ogi.

Bagas selama ini berada di Indonesia bukan di Luar negri. Ia selama ini bekerja keras sebagai kuli bangunan. Iya Bagas adalah kakak lelaki Tiara, selama ini ia sering melihat adiknya Tiara dari kejauhan saja.

Ia merasa malu dengan dirinya yang tidak bisa membayar hutang kedua orang tuanya dan malah membebani adiknya. Desi adalah pacar Bagas. Tiara tidak tahu akan hal itu, karena dulunya Desi adalah teman SMA Tiara.

"Bagas ...." sapa Desi dengan senyuman

"Des ngapain ke sini. Aku lagi kerja, panas lhoo disini. Kesana yuk duduk." menuju tempat duduk

"Aku cuman mau nganterin kamu makanan aja nihhh. Biar kamu semangat kerjanya."

"Makasih ya sayang. humfttt....harum banget. enak nih kayanya." sembari bagas membuka makanan yang dibawa Desi

"Iya dong. Ini aku masak special buat kamu."

"Hehehe kamuuuuu..." ucap Bagas sambil mengelus kepala Desi

"Oh iya kamu belum mau ketemu sama Tiara ya?"

"Kayanya waktunya belum tepat"

"Oke gpp kamu persiapin diri kamu aja dulu. Hmmm aku diajakin Tiara reunian bareng Ogi. aku boleh pergi kan?"

"Iya boleh kok asal pulangnya jnagan kemalaman ya."

"Siap Bos." sambil menghormat menghadap Bagas

Setibanya Tiara ke rumah Boy, Ia melihat rumah Boy yang sangat mewah dan besar dan juga sangat bersih dan rapi. Ia juga sudah melihat pintu kamar yang diberi tulisan nama Tiara, dan membukanya. Kamar itu sangat besar dan rapi, ia belum pernah merasakan kasur seempuk itu.

"Huhhhhhhh...." Berbaring di kasur dan malah ketiduran

Sejam kemudian dia terbangun dan baru sadar kalo dia sedang berada di rumah Boy.

"Astagaaa Ara kok lo bisa ketiduran sih. Aduhhh gw harus beresin barang barang gue dulu sebelum dia pulang."

Setelah merapikan barang-barangnya ia pun langsung memasak untuk makan malam. Dan menonton TV sambil menunggu Boy pulang.

Keesokannya dia terbangun di sofa, dia ketiduran semalam dan ternyata Boy juga tidak pulang semalam. Dia pun langsung pergi mandi dan bersiap siap untuk pergi kuliah.

"Pagi Ra.."

"Hai Gi. lo dah makan belum kantin yok, gw belum sarapan nih."

"Tumben emang lo gak masak. Lo kan jago masak."

"Gw gada bahan tadi jadi gak masak."

"Ooooo Kuyyyy kantin, nanti perut lo bunyi lagi pas di kelas hahaha."

"Hahaha.... Ogiiiiiii."

Setelah kelas berakhir Ogi dan Tiara pun langsung menuju ke tempat kerja merteka di Perusahaan Love. Setelah mereka bekerja mereka pergi ke cafe untuk reunian dengan Desi. Tapi Tiara lupa kalo dia sedang tinggal di rumah Boy dan harus minta izin ke Boy kalo mau pulang kemalaman.

"Haiiii Desiiii.. Udah lama banget kita gak jumpa. Kamu kemana aja" Sapa Ogi dengan semangat

"Hai Ogi. Lo makin ganteng aja. Gw kuliah di luar negri ngambil jurusan bisnis. Kangen yaaa....." goda Desi

"Kangen donggg" sahut Tiara

"Aduh kuping gue kok naik ya dibilang ganteng wkwkwkkwkw."

"Hahahaha udah lama banget guys kita bisa ngumpul kaya dulu lagi. Jadi Des kuliah lu gimana."

"Gw sekarang kerja di perusahaan ayah gw. Karna gw bakal jadi penerus perusahaan Ayah gw."

"Emang perusahaan ayah lo namanya apa." tanya Ogi

"Perusahaan Love. Yah mungkin masih di bawah NEBULA jadi gw harus belajar untuk bisa buat perusahaan ini menjadi no 1."

"Ohhh Love. Kebetulan kami kerja magang disana sebagai kreator."

"Ohhh iya? Lu juga Gi?"

"Gw kemarin gk di gterima sih wwkkwkw. Tapi gue jadi asistewnnya Ara. Kebetulan kerja Ara bagus dan membutuhkan bantuan asisten gitu."

"Ohhhh ya? Seru dong. Kuliah bareng trus kerja bareng. Kenapa gak pacaran aja sekalian? Pada jomblo kan?"

"Apaan sih Des. Kita ini kan cuman sahabatan. Iya kan Gi? tanya tiara ke Ogi

"i i iya. Kita kan sahabatan. Apaan sih lo Des. Emang lo punya pacar?"

"Punya dong gak kaya lu pada hahaha."

"Udah udah kita pesan makanan dulu ya. Dah lapar nih hehehe." ucap Ara

Mereka pun terus bercerita dan samapi lupa waktu. Waktu sudah menunjukkan jam dua belas malam. Ara baru ingat kalo dia sedang tinggal di rumah Boy dan dia juga lupa izin ke Boy.

"Guyssss astaga ini udah jam 12 malam. Gw harus balik." ucap Ara panik

"Kenapa Ra, besok kan weekend. Tumben lo harus pulang cepat."jawab Ogi

"Ada apa Raaaa?" tanya Desi balik

"Gw ada urusan yang mendesak jadi gw harus pulang duluan ya."

"Ya udah gw anter ya Ra." Ucap Ogi

"Eh gak usah, gw sendiri aja ya. Kalian lanjutin aja obrolannya. Dahhhh...." berlari menuju pintu keluar

Sesampainya di depan pintu rumah Boy, Tiara sangat ketakukan karna dia melanggar peraturan dan dia pun memberanikan diri membuka pintu rumah. dan di sofa terlihat pria yang sedang duduk menonton TV dan langsung melihatnya.

"Ini dah jam berapa Ra?"

"Eeee anuuu tadi gw pergi reunian sama teman dan lupa kalo gw harus izin ke lo dulu."

"Hari ini gw maafin. Tugas lo sekarang hapal perjanjian yang sudah kita buat supaya kedepannya lo gak lupa lagi. Gw mau tidur duluan." Boy pergi memasuki kamarnya

"Okeee. Good nighttt" jawab Tiara dengan suara rasa bersalah

Next chapter