webnovel

Ervin T*L*l

"Gimana balapan lo kemarin? Menang lah ya?" Tanya Ervin pada Akex yang baru saja memasuki basecamp mereka.

Alex menjatuhkan tubuhnya di salah satu sofa tanpa menjawab pertanyaan Ervin.

"Gimana dia mau menang? Ikut aja kagak." Ucap Rido dan Reza kompak untuk menjawab pertanyaan Ervin.

"Maksud lo?"

"Si Alex kagak datang kak."

"Kenapa ngak dateng? Bukannya lo berdua bilang kalau dia udah setuju buat ikut? Dan muka, tangan sama kaki lo kenapa tuh? Habis dikeroyok lo?" Tanya Ervin saat melihat luka yang ada di sekujur tubuh Alex.

"Lo nanya bisa satu satu ngak Vin? Kayak emak emak aja tau ngak." ucap Alex yang kesal mendengar ocehan Ervin.

"Lah si anjir, ganteng ganteng gini malah di bilang emak emak. Waras otak lo?"

"Ya lagian lo nanya mulu anjir."

"Gue nanya juga bukan lo yang jawab kali, jadi ngak usah sewot."

"Lah, tapi kan lo na.."

"Hemmm udah udah, jadi berantem lo berdua, heran gue." Ucap Reza saat melihat perdebatan antara Alex dan Ervin yang tidak pernah ada hentinya.

"Jadi si Alex itu awalnya emang udah sempet mau dateng ke tempat balapannya, cuman pas di tengah jalan, dia ketemu sama anak anak Tiger, ja..."

"What??? Anak anak Tiger? Trus lo ngak papa kan Lex? Otak lo ngak hancur kan? Gigi lo masih utuh kan?" ucap Ervin sambil menggoyang goyangkan tubuh Alex untuk memastikan sahabatnya itu baik baik saja.

Alex langsung mendorong tubuh Ervin agar menjauh darinya.

"Emang dasar anjing lo ya. Sakit tolol." Ucap Alex pada Ervin.

Ervin hanya tersenyum kikuk saat mendengar ucapan Alex.

"Gue kan cuman khawatir sama lo Lex."

"Itu bukan khawatir tolol. Tadi itu lo malah buat luka gue makin parah anjing."

"Ckkckkckkckc sorry man, gue reflek tadi. Tapi otak lo masih utuh kan? Gigi lo juga masih utuh kan di sana?"

"Diem deh lo njir, males gue ngomong sama lo."

Alex masih kesal dengan kelakuan Ervin tadi. Bukannya malah membantunya agar segera pulih, laki laki itu malah membuat lukanya semakin parah.

"Galak amat sih lo Lex. Pantes ngak ada cewek yang mau sama lo." Ucap Ervin lagi.

"Ngaca dulu baru ngomong gitu sama gue."

Mendengar ucapan Alex, Ervin beranjak dari kursinya dan berjalan ke arah sebuah cermin besar yang ada di hadapannya.

"Lo ngapain Vin?" Tanya Rido saat melihat Ervin sedang merapikan rambutnya di depan cermin.

"Kan si Alex nyuruh gue ngaca dulu baru nanya itu ke dia, ya udah sekarang gue ngaca."

Bughhhh

"Anjing..... Sakit tolol, kenapa lo lempar ke gue njing." Umpat Ervin pada Alex karena sudah melemparkan sebuah bantal sofa padanya.

"Lo kenapa bego banget sih hah? Padahal umur lo paling tua, tapi kelakuan lo kayak anak anak SD tau ngak."

"Maksud si Alex tuh bukan ngaca di situ Ervin sayang."

"Trus ngaca di mana dong? Di kamar mandi kali ya?" Ucap Ervin.

"Arhhhhh, gue mutilasi juga lo di sini." Ucap Alex yang kesal melihat tingkah bodoh Alex.

"Udah udah, Ervin sayang ku, mending sekarang lo duduk di sini oke? Jangan buat darah tinggi gue naik, oke."

"Tapi gue belum ngaca, gimana dong?"

"ERVIN.... LO DUDUK DI SINI ATAU GUE LEMPAR LO DARI SINI!!!" Teriak Alex yang membuat Ervin langsung berlari ke arahnya.

"Awwwww, ERVIN ANJINGGGGG, SAKIT TOLOLLLL, MINGGGIIIIRRRR."

Alex kembali mengumpat karena Ervin yang tiba tiba melompat padanya dan tidak sengaja menginjak kakinya yang masih terbalut perban.

Dengan sigap Ervin langsung menjauh dari Alex.

Alex menatap horor ke arah Ervin, Aex seperti ingin membunuh laki laki itu sekarang juga.

"Mampus.... Singanya udah ngamuk kan?" Ucap Reza.

"Gue kan ngak salah. Lo sendiri kok yang nyuruh gue buat duduk di situ, ya udah gue duduk."

"Kalo lo mau duduk kenapa harus nginjek nginjek kaki gue bangsat. Kaki gue masih luka tolol."

"Ya kalo untuk soal itu, gue minta maaf deh. Gue ngak sengaja, serius deh."

"Serah lo deh anjing, mending gue pergi dari sini." Ucap Alex sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Kok lo pergi sih Lex? Lo ngak mau ngobrol sama kita?"

"Ngak."

"Trus kita ngobrol sama siapa dong?"

"Ngobrol tuh sama dinding."

Ervin mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Alex.

"Do, Za, emang dinding bisa di ajak ngobrol ya? Mereka emang bisa ngomong? Kok si Alex nyuruh kita ngobrol sama dinding sih?"

"Otak lo kenapa sih Vin? Kayaknya ada masalah deh sama otak lo, buruan cek ke dokter gih. Ntar lo makin gila."

"Gue sehat sehat aja kok. Gue juga ngak ngerasain kalau otak gue lagi sakit, jadi ngak usah di obatin."

"Ervin anjing. Kayaknya semenjak lo masuk kuliah, ukuran otak lo makin kecil deh. kasian gue sama lo."

"Emang dulu ukuran otak gue apa?"

"Ngak tau Ervin, gue ngak tau... ya Allah berilah hamba kesabaran untuk menghadapi teman hamba yang tololnya kebangetan ini ya Allah." Ucap Rido dan Reza.

"Hamba juga ya Allah." Ucap Ervin

"Juga Apa?" Tanya Rido dan Reza bersamaan lagi.

"Supaya gue diberi kesabaran buat menghadapi temen temen gue."

"Anjing,,,,, khezellll gue bangke."

"Ehh tapi temen yang lo maksud itu siapa ya?" Tanya Ervin bingung.

"Auu ahhh, tolol banget ya Allah. Za, gue pulang duluan ya. Gue mau nangis liat kondisi ni anak, tolol banget sumpah."

"Gue juga pulang dah, gue rasa gue bakal gantung diri kalau gue ngomong berdua sama ni anak."

"Kenapa kalian semua pulangnya cepet cepet amat sih anjir, tunggu bentar napa."

"5 menit aja gue tinggal di sini bareng lo, gue lebih milih buat mati detik itu juga Vin."

"Emang kenapa?"

"Gue mohon jangan nanya nanya mulu. Gue capek."

"Lo capek? Ehhh gue denger denger, di deket sini ada tempat pijat plus plus njir. Cobain aja kesana, biar lo nga capek lagi."

"Tolol, lo aja yang kesana, kalau gue mah ogah. Gini gini gue juga masih perjaka kali."

"Udah lah Do, ngak usah di ladenin lagi. Mending kita balik aja."

"Gue ikut lo berdua ya."

"Kalau lo berani ikut ke kita, gue kempesin tuh motor lo ya."

"Kok lo jahat sih sama gue."

"Bodo amat."

"Ya udah deh, dari pada gue ngomong sama lo berdua, yang tololnya ngak ketulungan mending gue ketemu sama adek gue aja."

"Sejak kapan lo punya adek? Bukannya lo anak tunggal?"

"Anak temen nyokap gue."

"Cantik ngak?" Tanya Rido dan Reza bersamaan.

"Cantik lah, cantik banget malahan." Jawab Alex bangga.

"Kalau cantik, sabi kali lo kenalin dia ke kita."

"Dih, ogah banget gue. Adek gue ngak bakalan gue kenalin sama anak anak tolol kayak lo berdua."

"Ehh bangke, lo ngak sadar apa ya? Lo tuh lebih tolol dari kita njir."

"Ngaca lu sono."

"Lah... Anjir emang ni orang ya."

"Udah ah, jangan ganggu gue lagi. Gue mau ketemu adek kesayangan gue, byeee."

"Serah lo aja bangsat."

Alex keluar dari dalam basecamp itu meninggalkan Rido dan Reza yang masih bingung dengan kelakuan Ervin yang kadang kadang error kadang kadang seperti orang gila.

ตอนถัดไป