webnovel

Riko Panik (Pov)

Riko dengan bingung bersembunyi dan memikirkan cara agar Toni segera pergi dari rumahnya.

Sumpah ini bocah gak jelas banget, aduh aku harus bagaimana ya!!! Batin Riko sambil menggigit jarinya.

Dan tiba-tiba Riko kepikiran langsung untuk menelpon Adam.

Riko langsung berlari menuju ke kamar untuk mengambil HP, dan membuka whatsapp.

Dan ternyata Adam sudah online lagi dan  sudah membalas chat Riko juga.

"Aku di rumah ini, baru bangun hehe kenapa Rik?"

Riko yang sudah membaca pesan dari Adam itu masih bingung untuk mencari cara supaya Adam segera memanggil Toni, lagian masih baru juga bertempat di rumah Adam namun Toni sudah berani keluar dan langsung memasuki teras tetangga yang belum di kenal olehnya.

"Adam kok aku khawatir dengan temen kamu itu yah? Dia gakpapa kan?" Balas Riko sambil membuat topik terlebih dahulu agar Adam tidak terlalu curiga.

"Hehe iya maklum yah, memang dia orangnya kayak gitu. Eh aku baru nyadar kalau dia gak ada di kamar!" Balas Adam.

"Hah, terus dia kemana Dam? Jangan sampai dia tiba-tiba meriuhkan tempat orang lain loh!" Balas Riko sambil mengkode keras agar Adam segera mencari Toni.

"Aku cari dia dulu yah!" Balas Adam.

"Okay Dam, info yah! Aku jadi ikutan takut!" Balas Riko yang memang benar-benar lagi takut sekarang.

Dan setelah itu Riko langsung bergegas ke kamarnya untuk memantau.

Saat Riko mengintip dari jendela, terlihat bahwa Adam keluar di balkon nya dan melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Toni.

Adam terkejut pada saat menemukan keberadaan Toni yang sudah di depan teras rumah Riko.

"Woiii Ton!" Teriak Adam dari balkon rumahnya, namun teriakan dari Adam itu tidak terdengar oleh Toni.

Dan Toni masih saja mencoba untuk mengintip ke dalam rumah Riko.

Dan pada saat itu juga Adam langsung memutuskan untuk segera turun dan menemui Toni.

Riko yang berada di dalam kamarnya itu lagi mondar-mandir bingung karena takut kalau Adam mengetahui bahwa yang di intip Toni adalah rumah Riko.

Riko membolak-balikan HP nya sambil menunggu info dari Adam, karena kalau sampai saja Riko berjalan atau keluar dalam keadaan ini, pasti akan langsung beda lagi ceritanya.

Adam yang sudah turun dan berada di depan rumahnya itu langsung segera menghampiri Toni.

"Woi Ton ngapain lo!" teriak Adam dari balik pagar rumah Riko.

Toni membalikkan badannya dan berjalan perlahan menuju gerbang.

"Lah gue tadi lihat Riko masuk sini, masa iya gue yang salah lihat!" Ujar Toni sambil masih melihat ke arah Rumah Riko.

"Ya kali ini rumah Riko udah dari dulu kali gue bakalan main sini mulu, ini bukan rumah Riko Toni! Please cepet keluar jangan bikin malu gue aja lo!" Ujar Adam dengan nada agak tinggi yang membuat Toni menyerah untuk mencari Riko.

"Ya sudah lah, tapi aku seperti yakin banget kalau ini rumahnya!" Ujar Toni sambil keluar dari halaman rumah Riko.

"Duh lain kali jangan gitu napa, takut di sangka orang lain yang nggak-nggak loh!" Ujar Adam menasehati Toni.

"Iyaaa iya, aku nurut!" Ujar Toni sambil merangkul Adam.

"Untung aja gak ketahuan sama orang lain, kalua ketahuan bisa di denda besar loh kamu!" Tambah Adam yang masih terlihat kesal itu.

"Astaga, serius? Hmm iya iya maaf yaahhh Adam, gak bakalan ngilangin lagi deh maaf ya!" Ujar Toni sambil meminta maaf kepada Adam.

Namun Adam masih diam saja tidak menghiraukan perkataan dari Toni.

"Ayolah Adam, aku benar-benar minta maaf gak bakalan di ulangi lagi!" Ujar Toni sambil memohon kepada Adam.

Riko yang melihat hal itu, langsung bingung dan campur senang. Bingung nya kenapa sampai tu bocah sujud-sujud di depan Adam? Dan senangnya karena berkat Adam, si Toni akhirnya bisa pergi dari Rumah Riko.

"Aduh buruan bangun, jangan gitu gak enak di lihatin orang banyak!" Ujar Adam meminta agar Toni segera bangkit berdiri.

"Maafin dulu!" Ujar Toni.

"Iya iya, aku maafin, tapi pleaseee jangan di ulangi lagi yah!" Ujar Adam

"Iyaaa sumpah, thanks ya Adam!" Ujar Toni langsung bangkit berdiri dan merangkul kembali Adam dan bergegas untuk masuk kembali ke rumah Adam.

"Huh untungnya, sumpah udah bikin panik aja tu bocah!" Ujar Riko sambil bernafas lega dan merebahkan dirinya di ranjangnya.

Dan pada saat itu dia melihat ada notif pesan masuk. Dan ternyata itu dari Adam.

"Hei, dia udah aku temuin nih hehe, masa dia bilang lihat kamu di depan rumahku, kan aku punya tetangga di depan rumah, nah katanya dia kamu masuk ke rumah itu hehe!"

Setelah Riko membacanya dia hanya diam sambil memikirkan cara bagaimana agar dia tidak ketahuan kalau rumah yang di tempatin dia sekarang adalah memang rumah nya dia heheh.

"Ahhh atau aku mungkin alasan pindah ke sini aja, tapi aku harus rencanakan dulu sih nantinya seperti apa agar keliatan bahwa aku pindah ke sini. Hmmm okay akan aku atur untuk itu!" Ujar Riko sambil tersenyum sendiri di atas ranjang nya itu.

Dan setelah itu Riko mengetik sebuah pesan untuk membalas pesan Adam barusan.

"Astaga syukur lah kalau udah ketemu, eh btw hati-hati kalau ketahuan orang dan di laporin dari pada kena denda kan heheh! Kalau rumah depanmu kosong, dengan senang hati aku akan pindah kesana hehe!" Balas Riko sambil memberikan emoticon tersenyum.

"Itu yang aku takutin hehe, btw kamu lagi ngapain? Ada si Toni jadi aku kurang bisa bebas nih!" Balasnya.

"Heheh sabar sabar, nanti juga bakalan dapet waktu hehe, aku lagi istirahat aja di kamar!" Balas Riko

"Okay kalau gitu aku mau brefing si Toni dulu yah nanti aku chat lagi!" Balas Toni.

"Okay siap" Riko membalasnya singkat.

Riko langsung fokus dengan konten yang akan dia promosikan lagi, dan sedangkan Adam langsung fokus ke Toni.

"Ton duduk sini!" Ujar Adam memintanya Toni untuk bisa duduk di sofa.

"Hmmm serem amat Dam wajah lu!" Ujar Toni terlihat takut dengan tatapan wajah Adam.

"Aku barusan chat an sama si Riko, dan dia lo lagi di kamarnya dan ya gak mungkin itu rumah dia! Lain kali jangan kayak gitu lagi, misalnya ada orang yang tahu dan kamu kena denda maka kamu urus sendiri masalahmu itu! Karena aku sudah memperingatkan kamu lo yah!" Jelas Adam sambil menatap tajam mata Toni.

"Iya siap Adam, siap laksanakan!" Jawab Toni sambi tersnyum lebar kepada Adam..

"Btw boleh minta nomor Riko ndak?" Tanya Toni

"Hah! Ndak boleh!" Ujar Adam sewot.

"Aishh hehe udah ngambek aja nih orang, btw kamu nanti beneran suka loh sama si Riko!" Ujar Toni sambil berbisik kepada Adam..

.

.

.

ตอนถัดไป