Hari ini Reyna memandang gedung kampus yang saat ini menjadi sekolahan untuk menuju kesuksesannya sesuai apa yang dia pikirkan sejak masa SMA. Sebelum benar – benar memasuki lobi dia menghela napas dalam dan membuangnya perlahan, mungkin kah kali ini dia akan bernapas lega karena tidak akan ada yang menganggu sekaligus mengancamnya?
Orang yang membuatnya resah kini sudah tenang di alamnya. Reyna tidak bersyukur juga merasa senang karena dia sama sekali tidak menginginkan kabar buruk itu, yang dia pikirkan hal yang sepantasnya itu berurusan dengan penegak hukum, bukan berlari dan akhirnya memutuskan bunuh diri menjatuhkan diri.
Namun semuanya sudah terjadi dan yang pasti Reyna akan mendo'a kan semuanya semoga saja tenang tanpa ada rasa dendam di dunia.
"Reyna."
Cewek itu menoleh sambil mengulas senyuman. "Hai, Jay."
"Baru aja dateng, ya?" tanya Jay sambil melihat raut temannya yang nampak lebih cerah dari sebelumnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com