Farrel tersenyum manis saat melihat puterinya sudah terlihat begitu cantik sedang berjalan menuruni anak tangga. Anak perempuannya mengulas senyuman dan melangkah mendekatinya.
"Pagi, sayang." sapa Farrel.
"Pagi juga, Pa."
Farrel melirik sekilas ke arah kamar puterinya. "Reno, belum bangun?" tanyanya.
"Tadi malam itu aku sampe ga tenang tidur, Pa." adu Reyna yang menakutkan hal lain.
Farrel menautkan alis. "Dia tetap tidur di sofa, kan? Ga berbuat aneh ke kamu?"
"Iya, sih. Tapi tetep aja aku takut, namanya anak cowok mana tahu dia melanggar ucapannya." tangkas Reyna seolah tidak mempercayai kata yang keluar dari mulut lelaki.
"Iya. Papa, juga mengerti. Kamu harus tetap menjaga diri untuk waspada dengan siapapun termasuk, Reno." Farrel kali ini tidak menyangkal sama sekali. Farrel memang tidak tahu juga bagaimana asli dari seseorang itu walau pun dia memang sudah sangat mempercayainya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com