"Kalian ga marah sama aku soal kemarin malam, kan?" Reyna masih saja bertanya mengenai ucapannya yang salah bicara, walau pun kedua temannya tidak mempermasalahkan akan tetapi hati Reyna tidak tenang jika tidak lagi memastikan.
Sari dan Desty mendecak sebal. "Kita ga marah, Rey." ucapnya serempak.
Reyna meringis, padahal dia merasa tidak enak hati pada mereka berdua. "Jadi di maafin, kan."
Sari dan Desty berhenti melangkah, menatap kea rah Reyna dengan malas. "Iya, di maafin, kok."
Reyna mulai tersenyum manis. "Kalian kayak anak kembar, makasih udah mau maafin aku." ucapnya.
Dua cewek itu membalas senyuman Reyna. Sari memegang satu tangan Reyna dan berucap, "Kamu lagian kenapa tanya itu terus? Kan, udah bilang kalau kita sama sekali ga masalah. Lagian itu udah lewat. Papa, kamu juga udah bilang kalau di luar boleh manggil, Om."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com