Bas memapah Dini keluar dari mobil isterinya, mobilnya masih di bengkel karena banyak lecet di bagian depan.
"Jalannya pelan aja, nanti kepala kamu sakit lagi." peringat Bas penuh perhatian.
Dini sudah bisa pulang, dia memilih untuk beristirahat di rumah saja. Reyna yang baru saja berniat untuk ke rumah sakit menautkan alis saat melihat kedua orang tuanya yang sudah berada di depan pintu.
"Loh, bukannya besok pulangnya? Kok, malam ini?" tanya Reyna yang mengambil tas dari lengan Bas.
"Mama, udah ga betah." balas Dini.
Reyna terkekeh. "Ya udah. Ayok masuk, di luar dingin." dia menuntun Mama nya, Reyna dengan langkah pelan mengimbangi sang Mama.
"Kamu di antar siapa? Papa, tadi sampe lupa loh. Maaf, ya." kata Bas saat mereka sudah berada di dalam rumah.
Reyna tersenyum. "Ga pa-pa, Pa. Reyna, di anterin temen. Padahal udah nolak mau naik taksi aja."
"Temen kamu yang pagi ke rumah sakit itu?" tanya Dini menatap Reyna.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com