webnovel

Akhir Pertarungan

Sudah beberapa jam sejak pertarungan dimulai. Sementara Emera masih baik-baik saja, Naruto merasa kelelahan pada tubuhnya sampai dia menghembuskan napas tersengal-sengal. Namun sekalipun begitu, Naruto tetap berusaha untuk bangkit dan tidak ingin mengakui kekalahannya begitu saja melawan seorang gadis kecil.

"Apa kamu tidak ingin menyerah saja? Kamu sudah terlihat sangat kelelahan," kata Emera memperhatikan pada Naruto.

Naruto mungkin tidak menerima banyak serangan, namun dia tetap akan merasa lelah jika harus bergerak ke sana ke mari menghindari serangan Emera dan memberikan serangan balik. Seharusnya dia akan baik-baik saja jika memperkuat tubuhnya menggunakan chakra selama pertarungan ini, tapi karena chakra di larang, ya begitulah yang terjadi padanya.

Di depannya, Emera masih terlihat baik-baik saja dan sama sekali tidak lelah. Salah satu fungsi virus Gastrea di dalam tubuhnya, dapat membuat dia memiliki kemampuan regenerasi yang berdampak pada peningkatan stamina secara pesat.

'Sebenarnya aku masih sedikit was-was jika Gastrea di tubuhku menyebar dan menciptakan wabah di sini, tapi seharusnya hal itu tidak akan semudah ini terjadi. Asalkan tidak ada yang terkena darahku, maka semuanya akan aman-aman saja,' batin Emera.

Virus Gastrea di dalam tubuh Emera tidak hilang. Ini membuat sebuah resiko, di mana ada kemungkinan untuk menciptakan wabah Gastrea di dunia Naruto hanya dengan sedikit menyebarkan Gastrea di dalam tubuhnya. Jika hal itu terjadi, maka dampaknya akan parah karena tidak ada penanganan yang cocok seperti di dunia Black Bullet. Di dunia Naruto, memang ada sebagian orang yang bisa menggunakan chakra dan akan mempermudah untuk melawan Gastrea, tapi teknologi di sana tergolong terbelakang dan tertinggal beberapa dekade dari dunia Black Bullet.

"Tidak! Mana mungkin aku akan menyerah di sini? Aku tidak akan menyerah begitu saja!" teriak Naruto, memberikan jawabannya pada Emera.

'Sepertinya dia masih memiliki sangat banyak semangat dan tekad di dalam dirinyalah. Yah, ini tidak aneh, sih. Di animenya sendiri, Naruto memang digambarkan sebagai orang yang bersemangat dan tidak mudah menyerah dalam segala situasi sulit. Kecuali dia pingsan atau menerima luka serius, aku rasa mustahil untuk membuatnya mundur. Satu-satunya cara terbaik untuk membuatnya berhenti adalah dengan membunuhnya.'

'Tapi tidak mungkin juga aku melakukan itu padanya saat ini merupakan pertarungan latih tanding. Selain itu, dunia ini akan menjadi kacau saat karakter utamanya tamat di awal-awal. Mungkin tidak masalah jika aku memukulnya keras-keras, lagi pula daya tahannya sangat besar untuk ukuran manusia.'

"Wah, itu benar-benar sesuatu yang sangat bertekad sekali, ya, Naruto-nii. Tapi, memangnya apa motivasimu untuk tidak menyerah dalam pertarungan ini? Tidakkah kamu merasa lelah karena telah menerima banyak pukulan dan terluka di beberapa tempat!" Emera menatap tajam seperti ingin mengintimidasi Naruto dan menunjukkan bahwa dia mendapatkan keuntungan di atas angin dan merupakan sosok yang kuat.

Namun sayangnya, Emera yang merupakan Gadis biasa dengan sedikit pengalaman Gastrea tidak pandai mengatakannya, sehingga malah membuat itu terdengar imut dan tidak mengancam sama sekali. Intimidasi yang dilakukan Emera gagal sepenuhnya karena dia tidak bisa membuat image yang menunjukkan kekuatannya.

Bahkan, Jiraiya dan Naruto menatap heran pada Emera dan mengedipkan mata mereka. Keduanya ingin tahu, apakah yang dikatakan Emera merupakan ancaman atau bukan. Jika dikatakan sebagai ancaman, isi dari dialog itu memang sedikit mengintimidasi. Tapi jika dilihat dari cara Emera mengatakannya, dia malah terlihat imut.

'Sial! Kenapa aku malah terlihat seperti ini? Saking salahnya aku dalam mengatakannya, bahkan ada beberapa kata yang perlu direvisi! Jika author mengizinkan, aku ingin kembali ke beberapa saat yang lalu ketika aku belum mengatakannya!'

Naruto tidak menerima banyak luka, sedangkan Emera mengatakan tentang Naruto yang menerima banyak luka. Ini jelas-jelas bukan fakta, karena justru Emera lah yang menerima banyak serangan walau tubuhnya tidak terluka.

"Aku, aku bertarung dalam pertarungan ini dan tidak menyerah, adalah kare—." Naruto masih akan menyebutkan alasannya saat Emera memotong kata-katanya.

"Jangan bilang tentang nyawa atau harus mengalahkan aku apapun yang terjadi. Ini hanya pertarungan latih tanding, bukan pertarungan hidup dan mati. Bahkan jika kamu kalah, tidak akan ada hal buruk terjadi. Justru kalau kamu tetap melanjutkan pertarungan, ini akan memberikan kesan jika kamu sangat lemah karena tidak bisa bersaing melawan seorang gadis kecil," kata Emera dengam datar.

'Kebanyakan di animenya alasan ia terus bertarung adalah untuk melindungi teman-temannya. Dalam pertarungan kali ini, tidak ada siapapun yang akan mati atau menderita, jadi tidak ada salahnya untuk menyerah.'

"Tidak juga, aku memiliki alasan lain. Mengapa aku masih tetap bertarung adalah karena ak—."

"Oke, time out! Saatnya pertarungan ini diselesaikan. Aku tidak peduli dengan apa yang akan kamu katakan dan lebih suka jika harus mengakhiri pertarungan ini sekarang juga."

*Tap!*

Emera melesat maju dengan sangat cepat ke arah Naruto.

Dirinya yang sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya. Beberapa saat yang lalu, Emera hanya bertarung berdasarkan instingnya dan tidak bisa membaca pergerakan atau langkah selanjutnya dari Naruto. Keterampilan ini sudah cukup untuk mengalahkan Gastrea, akan tetapi masih belum cukup untuk mengalahkan seorang ninja yang juga memiliki kepintaran sama seperti dirinya.

Dalam pertarungan melawan Naruto, Emera mulai memahami bagaimana cara untuk membuat gerakan yang efektif dan cara untuk membuat serangan menjadi lebih kuat serta beragam. Dia tidak akan menyerang secara barbar dan membabi buta seperti sebelumnya lagi.

*Bam!*

Emera menendang perut Naruto menggunakan lututnya dengan sangat keras.

'Jangan salah sangka, aku tidak memakai banyak kekuatan dalam serangan ini. Jika aku melakukan itu, mungkin tubuhnya sudah terpisah menjadi dua saat ini juga.'

"Akh!" teriak Naruto kesakitan ketika menerima tendangan Emera.

Naruto terbang ke udara karena terdorong oleh tendangan Emera. Sepertinya tubuhnya akan membentur pada sebuah pohon jika dia tidak berhenti sekarang juga. Akan tetapi, dia sendiri tidak bisa menghentikan tubuhnya yang melayang di udara.

'Hou, kekuatan Gadis ini lumayan juga bisa menerbangkan seorang Gēnin walau tanpa chakra. Dia akan menjadi ninja berbakat jika saja bisa menggunakan chakra,' batin Jiraiya melihat itu.

"Lalu…!"

*Sis!*

Tubuh Emera menghilang dari tempat dia berdiri, kemudian dia tiba-tiba muncul di samping Naruto yang masih melayang di udara.

*Bam!*

Sekali lagi, dia memberikan sebuah pukulan yang menyakitkan dan terdengar keras pada tubuh Naruto.

*Brak!* *Krak!*

Naruto berubah arah ketika melayang sebagai dampak atas pukulan Emera. Tapi, tubuhnya tetap saja menabrak pada sebuah pohon sampai membuatnya retak.

*Bugh!*

Naruto terjatuh dengan menggelinding di tanah sebelum akhirnya berhenti. Matanya terlihat berputar karena pusing dan dia tidak bisa melanjutkan pertarungan lagi. Akhirnya Emera memenangkan pertarungan setelah dia lebih ahli dalam bertarung.

'Ups, apa aku terlalu keras dalam memukulnya? Semoga saja, plot dunia ini tidak terlalu banyak yang berubah.'

ตอนถัดไป