Susi yang berniat mengunjungi Ruri pun terpaksa mengurungkan niatnya. Karena ia melihat Dokter Leo memasuki ruangan itu. Sehingga ia terpaksa memasuki ruangan Sesilia lebih dulu.
"Apa kabarmu hari ini kawan? Kau terlihat lebih baik dan sangat segar. Apa kau menantikan kedatanganku?"
Itu menjadi kebiasaan Susi. Yah, dokter cantik ini akan selalu menyapa subjek setiap kali mengunjunginya. Ia sangat perduli pada mereka. Karena ia tau mereka makhluk hidup yang juga butuh komunikasi. Hanya saja otot tubuh mereka sedang melemah dan tak bisa digerakkan. Sehingga mereka terbaring tanpa mampu hanya sekedar membuka mata.
"Tahan, karena ini sedikit sakit. Tetapi aku tau, lebih sakit karena merindukanku bukan?" ledek Susi.
Dokter itu pun mulai menyuntikkan sesuatu melalui selang infus yang tersambung pada lengan Dion.
Seketika bibir Dion mulai mengerunyut menahan sakit dan kemudian terssenyum.
"Gerakkan tubuhmu! Aku ingin melihatnya!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com