Pakaian dan barang-barangku ada di kamar sebelah, tapi aku menghabiskan hari-hariku di kamar Damien. Di situlah Patricia membawakanku makan siang. Di situlah aku menonton TV di sore hari. Dia mengizinkan aku berada di ruang pribadinya di mana aku bisa melanggar privasinya semau aku, tetapi dia memercayai aku, dan aku ingin berada di tempat kehadirannya menulari udara. Bukan di kamar sebelah yang begitu steril, berasa kamar hotel.
Matahari terbit lebih lama sekarang karena musim panas telah tiba, jadi dia tidak pulang saat hari sudah gelap. Matahari masih terbit, beberapa jam sebelum matahari terbenam. Pintu kamar terbuka, dan dia melangkah masuk. Dia tampak seperti pembangkit tenaga listrik seksi dalam setelan abu-abu itu, tapi yang paling aku perhatikan adalah kotak pizza di tangannya. Aku turun dari sofa dan berjalan ke arahnya. "Apakah itu yang aku pikirkan?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com