"Terima kasih, Ayah!"
Mendapatkan setengah dari saham ayahnya di hari pertamanya kembali ke Keluarga Maheswara adalah sebuah langkah awal yang sangat bagus.
Senyum di wajah Ella itu sangat menyilaukan, membuat Budi merasa marah.
Ia benar-benar membenci Ella dan ingin membunuhnya saat ini juga.
Ia sudah bekerja keras selama bertahun-tahun dan membangun semuanya dengan tangannya sendiri. Tetapi hanya dengan satu ucapan saja, Ella langsung mengambil setengah dari yang sudah ia kumpulkan.
Ia benar-benar membenci Ella.
Tetapi ia tidak bisa melakukan.
Suasana hati Ella sangat bagus sekarang. Ia menoleh dan memandang langit di luar sambil berkata, "Oh, sekarang sudah waktunya makan siang. Ayah, aku dan Christian akan makan bersama. Apakah ayah mau ikut makan dengan kami?"
Dalam sekejap mata, Ella kembali menjadi gadis yang polos lagi, sama sekali tidak sesuai dengan riasan di wajahnya yang menunjukkan kedewasaannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com