"Halo?"
"Sepertinya kamu sama sekali tidak takut. Apakah kamu sudah menerima surat somasinya?" nada suara Nissa penuh dengan rasa jijik dan meremehkan.
Ia berusaha untuk menahan dirinya sejak kemarin malam, berpikir bahwa Ella akan berinisiatif untuk meneleponnya terlebih dahulu. Tetapi ia tidak menyangka, sampai pagi hari, Ella sama sekali tidak menghubunginya.
Wanita ini sama sekali tidak peduli.
"Aku sudah menerimanya," Ella menguap dengan malas.
"Kamu …" Nissa tidak percaya dengan reaksi Ella yang begitu datar. Pada saat yang bersamaan, ia merasa harga dirinya tercoreng karena wanita ini tidak peduli pada ancamannya.
"Aku kenapa?" Ella terkekeh. "Apakah kamu pikir aku benar-benar akan berhenti melukis karena kamu? Apakah kamu pikir aku akan memberimu uang? Apakah kamu tidak punya otak?"
Suaranya yang sinis terdengar di telinga Nissa, membuat wanita itu menjadi semakin marah.
"Katakan sekali lagi kalau kamu berani!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com