"Apakah ia melukis di sana untuk menjadi pelukis terkenal?" tanya Nadia dengan keheranan. Itu adalah satu-satunya alasan yang memungkinkan bagi Nadia.
Kalau hanya masalah uang, bukankah hidup dengan Christian sudah lebih dari cukup?
"Apakah ia bisa terkenal?" Indri tertawa terbahak-bahak. "Mana mungkin? Ia bahkan tidak punya bakat." Selama ini, Indri tidak pernah mendengar bahwa Ella memiliki bakat melukis. Ia tidak pernah melihat Ella melukis selama di rumah. Ella juga tidak menempuh pendidikan dalam bidang tersebut.
Nadia tersenyum dengan sinis. Tetapi ia tidak berani meremehkan Ella seperti Indri. Ia tahu bahwa Ella bukanlah wanita tidak berotak seperti Indri. Apa pun yang Ella lakukan, pasti ada tujuannya.
"Hubungi seorang pelukis yang ternama dan beri dia uang. Suruh ia menuntut Ella atas dasar plagiarisme. Tidak peduli meski ia tidak memiliki bakat sekali pun, ia bisa belajar dan menjadi semakin baik. Kita harus menghentikannya sekarang juga."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com