"Bukankah dengan statusmu saat ini, ada begitu banyak wanita yang ingin menikahimu? Kamu bisa memilih salah satu untuk menjadi istrimu."
Liam merasakan sakit di hatinya, tetapi wajahnya tetap tersenyum seolah semuanya adalah candaan belaka. "Mengapa kamu menjadi seperti orang tuaku sekarang? Mendesakku untuk segera menikah."
Liam tidak boleh panik. Ia tidak boleh mundur, tetapi juga tidak boleh mendesak Ella.
Kalau Ella tidak mau berhubungan dengannya sekarang, ia akan bersabar dan menantinya.
Tidak peduli berapa lama waktu yang harus ia lewati, Liam akan menunggu. Meski ia harus menunggu hingga selamanya, ia tidak akan menyesalinya.
Ella menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil. "Kalau kamu bertemu dengan wanita baik, kamu harus menikahinya."
Liam hanya menggelengkan kepalanya, tidak mengatakan apa pun.
Suasananya menjadi semakin canggung sekarang.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com