webnovel

Bangkok ke Bogor

Adzan subuh telah berkumandang setengah jam lalu, menghidupkan asrama usai sepi senyap semalaman. Shalat Subuh berjamaah dan mengaji di mushala asrama menjadi agenda wajib pertama bagi mereka yang Muslim tentu saja, dilanjut beragam aktivitas lain setelahnya, termasuk tidur kembali sampai waktunya mandi pagi dan berangkat sekolah. Maklum, udara Bogor cukup dingin kalau pagi, menggoda siapapun untuk kembali menarik selimut.

PRAKK!

"Woy!" Adri menyabet punggung Darren yang berjalan lesu di depannya dengan sajadah, membuat si empunya punggung melirik kesal, "Apaan sih gebak gebuk pagi-pagi?"

Adri tersenyum miring, "Udah langsung tobat Lo hah? Gaya bener mabok-mabokan. Bagus lah kalau masih takut dosa," sindirnya.

"Bun, siapapun yang dateng ke SP pasti bakalan langsung jadi alim, termasuk Om Darren, contoh real nya," sambung Noer yang rupanya mengekori Adri sejak tadi bersama Nalesha.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter