Menjauh dari Milikku!

Kieran terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengulum senyuman manis, "Karena mereka sangat indah. Tidak semua manusia seperti yang kau ucapkan/ Beberapa diantara mereka sampai dibuat frustasi dengan kelemahan mereka sendiri. Berulang kali ingin mati, tapi di lain sisi mereka tetap ingin hidup."

"Menurutku apa yang membuat mereka disebut sempurna karena memiliki semuanya … kelebihan dan kekurangan. Mereka terlahir memiliki keduanya dan masih berusaha sekeras mungkin untuk mengubah kekurangan itu menjadi senjata, bahkan seorang iblis enggan melakukan hal merepotkan semacam itu bukan?" Kieran tertawa kecil ketika ingatan sang nona yang menangis sesenggukan karena tidak memahami perihal cara mengurus keuangan wilayahnya dan mansion. Ia frustasi dengan dirinya sendiri yang lamban, tetapi ia tidak menyerah, sekalipun masih diiringi isak tangis ia tetap membaca buku-buku tebal dan mencoba memahami penjelasannya.