Pada akhirnya, gadis itu tidak mampu mempertahankan ketenangan ekspresinya sampai akhir. Dia gagal pada perannya dalam menyembunyikan perasaan.
Garis-garis wajah yang sejak awal menjaga kedataran emosinya, saat ini tengah terpilin dalam tampilan kesenangan.
Wajahnya yang merona merah adalah bentuk sejati dari kebahagiaan. Bella menjatuhkan kesadaran, dibiarkannya agar terenggut oleh kehadiran laki-laki itu.
(Bahkan jika kamu tidak bisa mengingatnya, kamu tetap datang menyelamatkanku ....)
Dalam setengah sadar, hatinya menghangat. Bella mengendurkan kewaspadaan, menjatuhkan duduknya agar bersimpuh dengan tenang.
Benaknya segera menenangkan ketegangan pada sarafnya, seakan membisikkan bahwa sekarang dia tidak perlu lagi khawatir. Anak laki-laki itu pasti membuat keadaan akan baik-baik saja.
Sehabis melepaskan ketakutan, selanjutnya kebahagiaan adalah emosi yang mengalir di dadanya.
(Kenapa ... aku selalu mudah jatuh padamu ...? Apakah rasa suka memang begitu sederhana?)
Support your favorite authors and translators in webnovel.com