"Apakah itu benar, Jeelion? Kau menyukai Jasmine?"
Raja Jilian menatap tajam ke arah Pangeran Jeelion.
"Ayah. Tidak usah mendengarkan apa yang dikatakan manusia ini, dia hanya sembarangan bicara, aku tidak seperti itu. Aku-"
"Katakan apalagi yang ingin kau katakan wahai manusia!" perintah sang raja pada Virna, membuat Pangeran Jeelion semakin gusar.
"Hamba hanya mengetahui hal itu, Paduka. Karena-"
"Kau bukan rakyatku, jadi tidak usah berbicara denganku seolah-olah kau rakyatku, kau manusia, bicara saja seperti manusia sedang berbicara, karena kau tidak akan bisa menjadi rakyatku meskipun kau sudah menjadi istri anakku!"
Raja Jilian memotong perkataan Virna. Virna menghela napas.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com