"Itu, Pangeran Jeelion?" tanya Morin, dengan wajah menegang.
"Sepertinya begitu, selama ini dia tidak pernah menampakkan diri padaku, jika berbicara hanya gaya bicaranya saja yang berbeda dengan Hanzie, ternyata dia punya wajah yang mirip dengan Hanzie, apakah itu sebabnya, Hanzie menjadi tempat persemayaman Pangeran Jeelion?"
"Mungkin saja. Kau lihat, Pak Hanzie dan juga Pangeran Jeelion seperti sama-sama menahan rasa sakit, apakah itu wajar?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu, kita perhatikan saja terus mereka, dan jangan sampai kita terlambat jika memang ada sesuatu hal terjadi pada mereka."
"Memangnya, apa yang harus kita lakukan, jika terjadi sesuatu pada mereka?"
"Jika itu Hanzie, maka kita butuh untuk membawa dia ke rumah sakit."
Morin manggut-manggut. Ia kembali memperhatikan apa yang sekarang terjadi di hadapannya. Terlihat kedua orang beda dunia di hadapannya itu seperti sama-sama sedang menunggu sesuatu sedang berakhir.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com