"Jangan sembarangan bicara, dia bukan wanita seperti itu!" sergah Pak Hanzie cepat.
Sedangkan Virna? Hanya melirik sesaat pada wanita yang sepertinya memang berminat sekali dengan bosnya itu.
Wanita ini makhluk fantasi juga, kah? Dia, yang melakukan hal buruk pada dadaku lewat bra yang kupakai? Jangankan prilakunya, mulutnya saja setajam warna lipstik di bibirnya itu....
Batin Virna bicara. Sembari pura-pura tidak mau melihat ke arah wanita bernama Florine tersebut.
Beruntung, meskipun makhluk dari negeri fantasi, Florine sudah tidak semurni makhluk fantasi pada umumnya. Hingga tidak bisa mengetahui isi hati seseorang yang membicarakan dirinya di dalam hati.
Sama seperti Pangeran Jeelian yang sudah kehilangan kekuatan tersebut karena berbagai macam sebab.
"Jadi, kau benar-benar mencintai anakku ini, Virna?"
Suara ayah Pak Hanzie terdengar serius ketika mengucapkan kalimat tersebut.
"Saya-"
"Kami saling mencintai, Pi!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com