Aku kembali ke Buitenzorg dan segera bergegas pergi ke rumah sakit. Sudah ku duga, mereka akan marah karena saat ini semua orang yang berada di ruang inap Amalia melihat kedatanganku dengan wajah masam, terkecuali Vincent, ia tak terlihat di ruangan ini.
"Dari mana saja kau, Diederick?" tanya Amalia dengan nada suara yang terdengar kesal.
"Maafkan aku. Seorang teman mengajak aku pergi ke Bandoeng untuk mengurusi pekerjaan, aku tak sempat meminta izin kepadamu karena temanku itu mengenal baik bagaimana keluarga pertamaku," balasku sembari menghampirinya.
"Lalu untuk apa kau datang kemari? Kenapa kau tidak pulang ke rumah keluarga pertamamu saja?" Terdengar suara Mama Lucia yang bertanya dengan ketus.
"Maafkan aku, Mama," kataku merasa bersalah.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com