webnovel

Kenangan Menyayat Rindu

"Urus saja apapun yang diperlukan, konfirmasi ke saya jika ada hal penting. Kalau mereka minta macam-macam lagi, jangan dikasih sebelum bilang ke saya," kata Edward pada pengacaranya.

"Baik, Pak."

"Sudah, saya mau istirahat dulu. Terima kasih sudah membantu selalu, Paris," ucap Edward lalu berjabat tangan dengan pengacaranya.

Edward berjalan menuju kamarnya, ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, sesaat ia menahan napasnya. Kenapa semua keindahan yang ia lihat jadi berubah petaka yang cukup panjang baginya. Orang yang mengenalkannya pada keyakinan baru, malah mematahkan semangatnya dengan sekali tebas.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป