Sabtu pagi telah menyambut, meninggalkan hari Jumat yang penuh ketegangan hingga akhirnya dapat dicapai sebuah penyelesaian tanpa sebuah dendam. Hari yang membuat perempuan bercepol tinggi itu kembali pada rutinitas paginya, setelah selama dua hari kemarin ia tak ada menyentuh bagian pendapuran. Tentu saja konflik yang terjadi kepada dua manusia itu tak diketahui oleh penghuni rumah, kecuali Pak Sahri dengan kecurigaannya
May dan Bu Misrani bekerja sama untuk menyiapkan sarapan yang sekaligus dapat dimakan untuk makan siang kelak. Keduanya sama-sama berkutat dari pukul setengah lima hingga setengah enam pagi. Beres dengan urusan dapur, May langsung kembali ke kamar untuk mandi pagi.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com