webnovel

Hanya sebuah jebakan

Apa handphone ini masih bisa diperbaiki?

Semoga saja bisa, agar aku bisa melihat apa yang ada didalam handphone ini.

Aku segera mengamankan handphone milik Ajeng kedalam tasku, dan berjalan kearah rumah kos Irfan.

Tok tok tok.

Aku mengetuk pintu kos Irfan, tapi tak kunjung dibuka juga sama Irfan.

Tok tok tok.

Irfan tetap saja tak membukanya, akhirnya aku menggedor pintu kosnya karena capek berdiri terus didepan pintu.

Dor dor dor.

Aku menggedor nya dengan sangat keras, akhirnya Irfan pun keluar.

"Apa lagi sih?" Teriak Irfan saat membuka pintu kosnya.

"Eh kamu, Ra. Aku pikir...." Irfan tak melanjutkan ucapannya, dia malah menggaruk rambutnya yang ku yakini tak gatal.

"Fan, kamu tega banget nggak bangunin aku dan meninggalkanku yang masih tertidur nyenyak didalam mobilmu." Ucapku sambil nyelonong masuk kedalam kosan Irfan tanpa dipersilahkan masuk.

Aku duduk di atas sofa Irfan, karena kakiku sangat capek karena kelamaan berdiri didepan pintu Irfan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter