Robi menatap kesal Lardo, saat ini ingin rasanya Robi memukul kepala Lardo dengan keras. Apa kau tahu kalau penyesalan selalu datang diakhir dan kau seperti pria bodoh yang sedang menyesali semua kebodohanmu. Padahal sejak awal aku sudah memperingatimu Lardo, untuk tidak main-main dengan perasaan Lalita. Aku pernah menasehatimu untuk berhenti mendekati Lalita. Karena Lalita tidak sama seperti wanita yang sering kau kencani dan kau bawa ke ranjangmu. Lihatlah sekarang hasil dari kekerasan kepalamu, bukan hanya kehilangan Lalita tapi kau juga merusak hubungan pertemananmu dengan Ramond dan itu karena kalian memperebutkan seorang wanita seperti pria-pria idiot
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com