Dante bangkit berdiri membawa Tiara dalam gendongannya.
"Turunkan aku Dante!", Tiara semakin berani dengan menyebut nama atasannya secara langsung tanpa embel-embel.
"Aku suka mendengarmu meneriakan namaku. Itu… terdengar seksi sayang". Sebentar lagi aku akan membuatmu meneriakan namaku berkali-kali dalam kenikmatan Tiara. Dante mendorong pintu dibelakang Tiara.
"Lepaskan aku…",Tiara memukul-mukul dada Dante berusaha melepaskan tangan Dante dipingangnya. "Tolong….Tolong !!!", teriak Tiara semakin takut dengan apa yang akan terjadi padanya.
"Simpan tenagamu Tiara kau akan memerlukannya nanti".
"Turunkan aku Dante…..", aku mohon. Tiara menurunkan kakinya mencoba menendang selangkangan Dante .
Dengan sigap tangan Dante menahan kaki Tiara. "Jangan berani-beraninya menyakiti aset berhargaku sayang". Dante melempar Tiara ke atas ranjang berukuran king size. "Kita akan menyelesaikan apa yang kau mulai kemarin sayang".
"Tidak….tidak…", Tiara mengeleng. "Sudah aku katakan aku tidak mencoba merayu anda, itu benar-benar salah paham aku mohon mengertilah!". Saat itu aku benar-benar tidak tahu bagaimana dua kancing kamejaku bisa tidak terkancing dengan benar.
"Terserah padamu sayang". Saat ini yang aku inginkan hanya terkubur di dalam-mu. Semalaman bayanganmu terus menganggu tidurku. Aku bahkan tidak bisa tidur nyenyak membayangkan tubuhmu berada dibawah kendaliku. Sekarang katakan bagaimana kau harus bertanggung jawab.
Tiara bangkit dari ranjang mencoba untuk kabur.
"Ayolah Tiara berhenti bermain-main aku tidak punya banyak waktu". Satu jam lagi ada rapat penting yang harus aku hadiri. Sialnya rapat itu harus aku hadiri sendiri dan tidak bisa aku wakil-kan pada orang lain. Kita harus segera menyelesaikan permasalahan ini sekarang juga karena kemarin kau telah menolak menyelesaikannya di apartemenku.
"Sial… dasar bajingan mesum", maki Tiara kasar tanpa mempedulikan siapa yang dimaki.
"Berhenti memaki dengan bibir indahmu sayang". Aku menginginkan bibir mu melakukan sesuatu yang lebih berguna dari pada mengumpat.
Tiara berlari ke arah pintu.
"Jangan melakukan hal bodoh Tiara". Pintu itu terkunci dan asal kau tahu ruangan ini kedap suara Dante memberi tahu.
"Jadi kau akan memperkosaku!!!.". Teriak Tiara memperhatikan sekelilingnya
"Itu tuduhan yang sangat mengerikan Tiara". Aku hanya ingin kita berdua sedikit berkeringat untuk satu jam kedepan, seperti yang aku katakan tadi. Saat ini milikku sangat sesak karena membayangkanmu sepanjang malam, bahkan permainan panasku semalam bersama Clara tidak bisa memadamkan rasa lapar yang kau timbulkan. Dari pada terus berbicara mari kita mulai permainan kita. Aku memiliki waktu satu jam dan aku tidak akan menyia-nyiakannya. Sekarang kemarilah Tiara. Dante mengulurkan tangannya
"Satu jam !!!" Tiara terlihat pucat. Apa____apa yang akan kita lakukan selama satu jam. Tiara bergidik semakin ngeri dengan perkataan Dante. Satu jam apa pria ini gila. Kenapa Dante begitu percaya diri. Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi
"Ya sayang satu jam yang sangat singkat."
"Maaf sir tapi itu tidak akan mungkin!!!."
Dante menaikan satu alis mata. Jadi apa sekarang kau menantangku sayang. Aku akan dengan senang hati membuktikannya, padamu. Kau akan lihat apakah staminaku bisa membuatmu kelelahan selama satu jam kedepan
Tiara mengeleng kuat. Pria dihadapannya ini benar-benar sudah tidak waras. Siapa yang menantang. Tiara bahkan tidak tertarik untuk membuktikan perkataan Dante. Satu hal yang diinginkan Tiara saat ini. Segera keluar dengan utuh dari ruangan ini. Tidak kau tidak boleh melakukannya, itu dosa dan aku tidak ingin ikut dalam dosa yang kau inginkan. Kemarin adalah keteledoranku, sudah berapa kali aku katakan aku tidak pernah ingin merayu atau mengoda anda.
Dante menatap datar Tiara, "kalau begitu buktikan!".
Tiara menatap menyelidik. Membuktikannya?, bagaimana caranya?, Tiara terlihat kebingungan
"Kemarilah!"… Aku akan memberitahumu cara membuktikannya"
Tiara mendekat dengan ragu-ragu. Dante menarik Tiara kedalam pelukannya dan mencium Tiara rakus. Tiara sangat terkejut mendapat serangan mendadak langsung menutup rapat bibirnya. "Buka Tiara !!!", Tiara mengeleng. "Ayolah sayang kau harus membuktikan padaku bahwa kemarin hanyalah kesalahan seperti yang kau katakan.
Tiara tetap bertahan. Menutup bibirnya rapat-rapat tidak memberikan cela sedikitpun untuk lidah Dante yang ahli meluncur masuk.
Dante tidak habis akal, Dante mulai menciumi rahang Tiara kemudian turun ke leher Tiara. Menjilat cuping telinga Tiara meninggalkan jejak basah disepanjang leher Tiara.
Tiara menahan suara erangan yang hampir lolos dari bibirnya akibat perbuatan mulut Dante.
"Kita lihat seberapa kuat kau menerima seranganku sayang!", mulut dan lidah Dante bekerja memberikan rangsangan ke seluruh tubuh Tiara. Satu tangan Dante menangkup bokong Tiara dan meremasnya kuat meloloskan erangan pelan dari bibir Tiara. Kesempatan itu langsung diambil Dante dengan melumat bibir Tiara dan memilin lidah Tiara menari bersama.
Satu tangan Dante menyelinap masuk kedalam kameja Tiara dan meremas lembut salah satu payudara Tiara. Lihatlah ini sayang bukankah sangat pas dalam gengamanku, seakan payudaramu memang diciptakan untuk aku genggam.
Bibirmu benar-benar nikmat Tiara. Permainan lidah Dante didalam mulut Tiara semakin ganas dan menuntut membuat mereka berdua terengah-engah kehabisan napas. Tiara menatap Dante dengan mata yang mulai berkabut oleh gairah
Dante menuntun Tiara ke ranjang dan membaringkannya dengan lembut. Melepaskan pengait bra Tiara dan menarik lepas bra Tiara. Membebaskan dua bukit kembar Tiara yang sudah membusung. Mereka sangat menawan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Kau memiliki payudara yang sangat indah sayang!. Dante menengelamkan kepalanya di antara dua bukit kembar Tiara dan menghirup aroma Tiara dalam-dalam.
Tiara berusaha mempertahankan kewarasannya. Kau tidak boleh melakukan ini Dante, Aku bukan pelacurmu, aku mohon hentikan Dante.
Dante menarik paksa kameja Tiara sehinga kancing-kancingnya berjatuhan. Aku tidak peduli dengan permohonanmu Tiara. Kebutuhanku lebih mendesak
"Kau bajingan sialan, kenapa kau merobek kamejaku brengsek". Dante mengabaikan makian Tiara.
Tiara mencoba mendorong tubuh Dante yang menindihnya. Bibir panas Dante mengulum puting merah muda milik Tiara. Dante mengisapnya dengan rakus.
"Aahhh…", sebuah suara mendesah lolos dari mulut Tiara. Apa yang dilakukan Dante pada tubuhnya benar-benar membuat Tiara tidak tahan untuk itdak mendesah
"Ini sangat nikmat sayang. Aku mungkin akan ketagihan menikmati bibir juga tubuhmu!".
"Kau bajingan Dante!". Hentikan semua ini. Tiara berteriak berusaha melawan gairah yang mulai menyelimuti kewarasannya
"Teruslah memakiku sayang itu malah semakin membakar gairahku". Dante menarik tangan Tiara ke atas dan mengikatnya dengan dasi. Satu tangan Dante menarik lepas celana dalam Tiara. Jari-jari panjang Dante bermain di klitoris Tiara.
Tiara terlarut dalam kenikmatan yang baru ia kenal. Tubuhnya bergetar nikmat oleh tiap sentuhan tangan dan lidah Dante. Sebuah perasaan aneh yang muncul yang membuatnya ingin berteriak karena sesuatu yang baru ia ketahui. Tiara benar-benar tidak tahu apapun tentang seks. Ini gila batin Tiara bagaimana bisa tubuhnya seperti ini, Tiara bergerak-gerak gelisa setiap Dante menyentuhnya.
Dante sangat berpengalaman dalam memberi wanita kenikmatan. Jemari-jemari Dante bermain di area intim Tiara dengan sangat intim. Bibir Dante memberi jejak basah dan panas di sekujur tubuh Tiara.
"Bisakah kau tidak merobek celana dalamku!". Tiara terkejut dengan perbuatan Dante merobek celana dalamnya
"Terlambat sayang". Diantara kenikmatan yang ia terima Tiara masih bisa marah karena Dante merobek celana dalamnya. "Kau sudah sangat basah Tiara tubuhmu merespon sentuhanku dengan sangat baik", terdengar suara Dante yang serak akibat gairah yang menyelimuti. Saat ini kau sudah sangat siap menerimaku sayang.
Ayoo dong tekan votenya untuk Berli, biar Berli semangat up date-nya
Please......