webnovel

36. Memperebutkan Bahan Mentah

Didalam ruangan ini banyak bahan bahan mentah untuk membuat senjata yang di pajang. Seperti batu batuan, gagang pedang, kayu kayu yang akan di gunakan buat tombak, berbagai jenis mata tombak dan lainnya.

Chen tertarik ke arah batu batuan. Alasan ketertarikan Chen karena tadi dia melihat salah satu batu yang begitu menarik perhatian baginya. Salah satu batu itu mengeluarkan cahaya yang tidak dapat di lihat oleh orang lain. Tentu saja karena kemampuan dewa 'melihat apa yang tidak dapat di lihat orang lain.'

"Berapa harga batu ini." Tanya Chen kepada petugas yang berjaga disana.

Xin melihat Chen tertarik dengan batu murahan membuat hatinya kesal. Hanya karena batu itu saja membuat dia harus mengikuti keinginan Chen.

"Jangan beli itu. Itu masih di tingkat iron. Nanti akan kubelikan batu yang lebih bagus di lantai atas. Tingkat golden core." Xing mendekati Chen.

"Maafkan aku Tuan. Aku bukanlah seorang ahli jadi tidak membutuhkan barang yang mahal karena nanti hanya akan dirampok orang lain. Jadi aku hanya akan mencari barang sederhana saja." Jawab Chen.

Xie mulai kesal. Awalnya penolakan akan ajakan kerja sama. Kemudian menolak akan kebaikannya memberikan yang terbaik.Sekarang malahan membawa dirinya ke tempat barang sampah. Xie mencoba mengikutinya tapi seperti di abaikan. Kini Xie mulai ragu penglihatannya kepada pemuda kampung ini yang awalnya dianggap tinggi.

"Harganya hanya 1000 keping Duan." Penjaga menyebutkan nilai.

"Aku akan membelinya. " Chen mengeluarkan kantong duannya.

"Biarkan saja. Masuk kedalam rekeningku." Perintah Xing.

"Aku akan bayar 1500 Duan." Ucap seorang gadis yang baru datang.

Gadis yang mengenakan pakaian kuning ringkas dan rapat serta sebuah pedang di pinggangnya. Penampilannya itu menunjukkan seorang ahli bela diri. Di kepala pedangnya terbuat dari emas. Peringkat Golden Core. Dapat di duga penggunanya berada di peringkat alam."

Chen memperhatikan gadis itu. Pakaiannya menunjukan dia adalah dari keluarga bangsawan. Penampilannya lumayan mewah. Pedang di sampingnya juga bukan barang murah.

Sebenarnya Chen mengenal gadis ini di kehidupan sebelumnya. Hanya saja sewaktu bertemu di kehidupan lamanya pada saat itu umurnya 32 tahun. Gadis itu Namanya Fang Yun dari keluarga Fang. Keluarga Fang dari kota Fangjie. Namun Fang Yun pada saat itu juga sudah berumur dan bersuami. Sepertinya keluarga Fang datang ketempat ini untuk mengikuti pelelangan.

Dalam kehidupan lamanya, Chen tidak bertemu dengan Fang Yun ini karena kedatangannya sesudah terjadi nya pelelangan. Kini dirinya datang sebelum pelelangan jadi wajar saja bertemu dengan Fang Yun pada saat masa muda nya.

Dalam kehidupan sebelumnya hampir semua keluarga Fang di bunuhnya. Karena keluarga Fang adalah keluarga golongan putih yang membela kebenaran dan berjiwa pahlawan. Saat itu Chen adalah buronan. Fang Yun memiliki suami yang ilmu bela dirinya lebih rendah dan gadis ini juga memiliki seorang kakak laki laki di peringkat langit puncak dan kakeknya juga sangat terkenal ilmu nya di peringkat Emperor.

Ketika Chen membunuh Mereka semua, dia berada di peringkat Emperor puncak. Tapi sekarang bagi Chen itu adalah kenangan lama yang tidak ingin di kenang. Sebisa mungkin untuk tidak bersinggungan dengan orang orang di masa lampau.

"Aku sudah membelinya tidak bisa di jual lagi." Ucap Chen kepada petugas. Chen sangat mengharapkan benda itu.

"Apakah kau tidak melihat yang tertulis di atas." Gadis itu menunjuk ke arah tembok di mana ada papan kayu.

Papan kayu itu bertuliskan "Semua barang dapat di tawar."

"Apa maksudnya? Aku tidak perlu menawar. Aku membayar sesuai harga nya." Chen bersikeras.

"Aku tidak bicara padamu. Aku bicara ke petugas. Dia yang menentukan." Ketus gadis itu.

"Maaf Tuan. Gadis ini menawar harga yang lebih tinggi." Petugas itu tersenyum kepada Chen. " Di semua rumah dagang ada peraturan penjual berhak menjual kepada pembeli yang membayar lebih besar. Meskipun disini bukan rumah lelang namun gaya hidup lelang sudah biasa di kota Yaopin.

Chen sangat kesal mendengarnya. Tempat persenjataan saja dibuat seperti rumah lelang. Tapi dia sangat menginginkan benda itu. Menurut pandangan mata dewa nya ada yang berharga dari benda itu.

Petugas penjual itu tentu saja bertahan di harga yang tinggi. Petugas itu akan berpikir mendapat bonus dari bos nya karena menjual dengan harga yang bagus. Untuk 1000 Duan saja sudah tinggi, kini ada yang membayar lebih. Bos nya pasti akan senang.

"Sudahlah .. berikan saja kepadanya. Itu barang tidak berkelas sama sekali." Xie kembali mengajak. "Mari kita bircakap cakap di kedai. Sesudah itu, apapun keinginanmu akan ku usahakan."

"Baik. Aku bayar 3000 Duan." Chen seakan tidak memperdulikan perkataan Xie.

"Hei. Itu hanya barang jelek. Tidak bisakah kau melepaskan saja." Suara Xie mulai meninggi menahan sabar. "Aku akan berikan yang Golden Core."

Kali ini Xie memegang lengan Chen, hendak memaksa dirinya untuk keluar dari tempat murahan ini.

"5000 Duan." Gadis itu menambahkan tawarannya.

Xie mendadak berhenti memaksa Chen seakan telinganya salah mendengar.

Chen juga kaget mendengar wanita itu menyebutkan harga untuk barang 'iron' seharga 'Steel'. Apakah gadis ini juga bisa melihat nilai dari benda ini. Dalam kehidupan sebelumnya tidak ada yang menonjol dalam kehidupan Fang Yun. Kenapa sekarang dia seperti memiliki kemampuan menilai benda.

Yang sejak tadi pengunjung yang datang mengikuti Xing Xie juga terheran melihat drama perebutan benda. Bahkan mereka juga terkejut karena ada yang berani bayar berkali kali lipat dari harga sebenarnya.

"10000 Duan" Chen tidak mau kalah.

"Hei... Ini hanya iron." Xie tidak percaya.

"15.000 Duan." Gadis itu menaikan harga.

"Apa?? Ini hanya Iron..." Xie tanpa sadar ikut campur dalam perebutan harga

Kini semua pengunjung semakin tidak percaya. Pengunjung yang berada di ruangan berbeda pun pada berdatangan melihat kejadian tersebut. Petugas hanya bisa membuka mulut nya yang besar.

Xing Xie juga heran tapi tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi Xing Xie sejak kecil adalah orang cerdik. Satu hal yang dia yakini bahwa dua orang di hadapannya sedang mempertahankan suatu yang berharga. Xing Xie memutuskan untuk Diam dan tidak mencegah Chen untuk menghentikan penawarannya. Pasti ada sesuatu dalam benda itu yang tidak dapat di ketahui oleh orang lain. Begitulah pikirnya.

"20.000 Duan." Chen tidak main main lagi. Dia ingin segera mendapatkannya.

"Tuan. Aku tahu matamu jeli. Begini saja. Aku membayarmu 30.000 Duan hanya untuk tutup mulut dan biarkan aku yang membeli barang ini dengan harga 20.000 Duan. Bagaimana?" Bujuk gadis itu.

Sekali lagi perkataan gadis itu membuat suasana lebih menegangkan. Bukan saja membeli tapi membayar pesaingnya. Ini gila.

"Apakah kau pikir barang ini seharga 50.000 Duan?" Chen menatap gadis di hadapannya. Hatinya menetapkan untuk tidak mengalah kepada klan yang pernah menjadi musuhnya. Tadinya tidak ingin bersinggungan tapi sekarang dia terpaksa harus mendesak.

"Baik. Kalau begitu aku menawar 60.000 Duan." Gadis itu tidak mau mengalah.

Next chapter