Mata yang tadinya tertutup kini perlahan terbuka saat sebuah suara tiba-tiba terdengar di telinganya. Semua ketenangan yang sebelumnya dirasakan sang putri terganggu dalam sekejap.
Pose berbaringnya, yang begitu indah dan anggun, perlahan berubah lagi saat dia menjatuhkan kakinya di atas bantal yang disebut sandal. Tangan kirinya kemudian bergerak cepat untuk melepas kacamata hitam besar yang dikenakannya.
Sinar matahari secara spontan memantul ke matanya. Kilatan warna di matanya tampak semakin mempesona. Sekarang mereka saling melemparkan pandangan, cukup sinergis, begitu hangat dan lembut sehingga Isabelle akhirnya mengakhirinya dengan suara tawanya.
"Apakah kamu benar-benar akan terus melakukan ini padaku?" tanya gadis delapan belas tahun itu dengan tatapan manja.
Tangan kirinya perlahan bergerak menyentuh kulit pria berdarah Spanyol di hadapannya, seolah ingin menggelitiknya samar. Tentu ada maksud tertentu di sana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com