"Raa, kau tidak bercanda mengenai Egara?" Corea mengikuti langkah Raja Wedden yang sedang menikmati cahaya matahari pagi di halaman belakang. Keduanya baru selesai makan bersama dengan rekan lain, namun Raja ingin sendirian, hanya saja Corea yang selalu ingin tahu itu tidak ingin kepalanya dipenuhi hal yang membingungkan.
"Mengenai apa? Pertarungan kami yang kedua, atau pengangkatannya menjadi Raja?" sahut Raja Wedden dengan santai.
"Keduanya. Kau bisa menjelaskan padaku satu per satu," ujar Corea yang masih mengekor pada sang Raja.
Raja Wedden lalu berhenti. Dia sedang menghadap ke arah matahari, di dekat kebun tomat yang buahnya mulai merah.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com