Egara dan Corea keluar dari ruangan Leidy. Keduanya berjalan dengan saling diam, Egara sibuk dengan pikirannya sendiri sementara Corea sedang sibuk menebak isi kepala ketua pasukan kerajaan itu.
"Hey, Egara!" panggil Corea yang sengaja menghantikan langkahnya.
"Emm?" Egara berhenti dan berbalik.
"Huhh! Bisakah kau tidak diam dan membuatku khawatir seperti ini?"
"Kenapa kau khawatir denganku yang diam?" tanya balik Egara.
"Kau pergi ke ruang Leidy dengan mengepalkan tangan dan sangat marah, lalu kau memeriksa seluruh ruangan bahkan menyentuh wanita itu padahal kau tahu energy kalian tidak bisa saling bersinggungan. Apa kau baik-baik saja? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" pertanyaan Corea panjang lebar membuat Egara mehela napas panjang.
Egara segera menarik tangan Corea dan membawanya ke tempat yang tidak akan dilewati oleh prajurit lain saat patroli.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com