webnovel

My soulmate pt2

sesampainya di rumah,benar saja mamanya sudah menunggunya di depan pintu sambil menunjukkan muka kesalnya.

"udah di bilangin jangan lama lama kan keluarnya".

ucap mama Caitlin dengan tegas.

"iya ma...maaf tadi ke Loasikan ngobrol sama Pricilla,sampai nggak ingat waktu".

Caitlin menurunkan pandangannya.

"ayo cepetan ganti baju,nanti bisa telat lho.mama nggak mau bikin kesan memalukan sama keluarga teman papa kamu".

"iya ma...".

jawab Caitlin pasrah,dan langsung menuju kamarnya untuk berganti baju.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ayo,Ma...Pa...".

ajak Caitlin yang sudah selesai mengganti bajunya.menggunakan dress panjang berwarna hitam sebawah lutut, dengan aksen emas yang ada di sekeliling pinggangnya,membuat Caitlin lebih berkesan cantik.

mama dan papa Caitlin yang menyadari kehadiran Caitlin pun,melihat kagum pada putri tercinta nya.

"wah...anak mama cantik".

puji mama Caitlin sambil menangkup kedua pipi Caitlin.

sedangkan papanya hanya tersenyum kagum melihat kecantikan dari putrinya tersebut.

tanpa mengulur waktu lebih lama,akhirnya mereka pun bergegas menuju tempat yang akan menjadi saksi pertemuan keluarga Caitlin.

kali ini,karena hari spesial papa Caitlin sengaja untuk mengendarai mobil sendiri.dengan mamanya yang duduk di kursi sebelah papanya.sedangkan Edellyn duduk di kursi belakang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

tak selang beberapa jam,akhirnya Caitlin dan keluarga nya pun sampai di tempat tujuan,ternyata disana keluarga dari teman papanya sudah menunggu disana.

mata Caitlin langsung tertuju pada sesosok pria berkulit putih,mata sipit,tinggi semampai,tatapan yang dingin tapi terlihat keren baginya,dan jangan lupa,akan penampilannya yang begitu modis.itu dari poin tambahan bagi Caitlin.

"Perfect...".

kata Caitlin dalam hati.

mama Caitlin yang melihat anaknya membatu di tempat memberi kode pada Caitlin agar memperkenalkan dirinya.

"ee...mm...perkenalkan saya Caitlin.senang berjumpa dengan kalian".

ucap Caitlin canggung sambil membungkukkan badannya.

semua orang yang sedang berkumpul disitu menyambut Caitlin dengan senang hati.

Caitlin mendudukkan dirinya di sebelah mamanya.saat ini suasana sedang serius, Caitlin tidak begitu paham apa yang sedang di bicarakan oleh orang tuanya.

ia hanya melirik ke kanan dan ke kiri.terlalu canggung untuk membuka suara.

sesekali ia bertemu pandang dengan seorang pria yang tak lain adalah orang yang akan di jodohkan olehnya.

jujur dalam hati Caitlin,ia sangat terpesona dengan pria yang akan di jodohkan dengannya. sejak pertama ia melihatnya, Caitlin sudah jatuh hati terlebih dahulu,entah apa yang merasuki pikirannya.padahal ia belum pernah merasakan ini sebelumnya.

"Caitlin...kamu setuju kan?".

Caitlin terkejut mendengar ucapan papanya.sedangkan ia tak paham apa yang harus di setujui,karena dari tadi ia hanya melamun tak jelas.

"i..i..iya Pa.Caitlin setuju".

dengan wajah polosnya Caitlin menyetujui,sambil menjawab dengan terbata bata.

semua orang yang ada di situ bersorak ria mendengar jawaban dari Caitlin.itu artinya, Caitlin sudah menerima perjodohan ini.entah akalnya yang sudah tidak waras atau dia yang tidak tau apa apa.

keluarga dari pria yang dijodohkan dengan Caitlin pun bergiliran memeluk atau sekedar menyalami Caitlin sebagai bentuk selamat.

ada rasa takut dan jantung berdebar pada diri Caitlin.pasalnya sedari tadi mata dengan tatapan dingin itu seperti terus mengintimidasinya.

ya.itu calon Caitlin karena Caitlin sudah menerima perjodohan ini.

setelah selesai dengan acara utama.kini kedua belah pihak keluarga menikmati makanan yang sudah tersaji di meja.

semua terlihat bahagia.tapi tidak dengan Caitlin,ia terlihat begitu gelisah.dalam hati dan pikirannya ia bertengkar,seolah muncul beberapa pertanyaan seperti "kenapa aku harus menerima lamaran ini.bodoh sekali aku.padahal dari pihak pria aku lihat dia bahkan sama sekali tidak tertarik denganku".

ia terus bergelut dengan pikirannya sendiri.

sampai akhirnya papanya yang menyadari pun membuyarkan lamunan Caitlin.

"Caitlin...ayo makan dulu".

Caitlin yang tersadar pun memfokuskan dirinya.dan mengambil beberapa menu yang sudah tersaji.

saat Caitlin akan mengambil salah satu makanan,dengan tak terduga tangannya bersentuhan dengan pria itu.

"deg...".

pipi Caitlin merona.mereka beradu pandang satu sama lain,bisa ia lihat jelas raut mukanya yang dingin,datar,dan misterius.itu yang dapat Caitlin jelaskan.

"ekhemm...".

suara deheman dari pria itu,sontak membuat Caitlin tersadar dari khayalan nya.

Caitlin mengambil sikap sigap,seakan tak terjadi apa-apa meskipun dalam hatinya berdegub kencang.

sudah beberapa jam berlalu, akhirnya acara pertemuan keluarga pun selesai.

saat Caitlin akan melangkah keluar suara yang terdengar berat menerpa indera pendengarannya.

"bisakah kita berbicara sebentar".

ucap seseorang yang tak lain adalah Maverick Jung.calon suaminya.

"bo...boleh".

Caitlin menjawab dengan kaku.

Maverick membawa Caitlin ke sebuah taman yang letaknya tak jauh dari acara tadi dilaksanakan.

"apa yang ingin kau bicarakan?".

Caitlin memberanikan diri untuk bertanya.

"Tidak apa apa,aku hanya ingin lebih mengenalmu".

jawab Maverick dengan muka datarnya.

"owh...".

Caitlin hanya mengangguk ragu.

"apa kau sudah yakin dengan keputusan mu untuk menerima perjodohan ini?".

tanya Maverick dengan serius.

"i...iya...".

sumpah Caitlin mati kata saat Maverick terus memberinya pertanyaan yang bisa di bilang itu membebani pikirannya.

"apa kau tidak menyesal?".

Maverick terus menghujani pertanyaan pada Caitlin.

Caitlin hanya menggeleng sebagai respons jawabannya.

karena jujur, Caitlin saat ini sedang berkeringat dingin,seperti otak dan akalnya membeku.

"kau mungkin tidak akan sanggup jika hidup seatap denganku".

Maverick berkata sambil menunjukkan smirk nya.

"Gulp..."

Caitlin menelan ludahnya kasar saat mendengar ucapan dari Maverick yang sukses membuat Caitlin membatu.

"Drrttt.... drrttt.... drrttt".

Caitlin bernafas lega,karena di saat terpojok seperti ini,dengan tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan ada telepon masuk.

tanpa pikir panjang, Caitlin langsung mengangkat telepon tersebut.

"Hallo Pa...".

Caitlin membuka suara, mengangkat telepon nya,yang tak lain adalah papanya.

"owh...iya Pa, Caitlin ke sana sekarang".

setelah mendengar ucapan papanya Caitlin langsung menutup telponnya,dan dengan buru buru meninggalkan tempat tersebut tanpa berpamitan dengan Maverick.

sedangkan Maverick,hanya menatap kepergian Caitlin dengan seringai nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kamu ini habis darimana aja Caitlin,papa dari tadi nungguin kamu karena pergi nggak bilang bilang".

papa Caitlin yang melihat anaknya berlarian menghampirinya langsung menghujani pertanyaan pada anaknya.

"maaf pa...tadi Caitlin habis dari toilet dulu".

ucap Caitlin dusta,pada papanya.

"kamu itu ya,lain kali kalau mau pergi bilang dulu,biar nggak pada khawatir".

ucap papa Caitlin khawatir.

"iya pa...".

Caitlin mengangguk patuh pada papanya.

akhirnya Caitlin pun memasuki mobil,dan bergegas untuk pulang ke rumah.

dalam perjalanan pulang,semua hening dalam pikirannya masing masing karena acara tadi yang begitu menguras tenaga dan pikiran.