webnovel

Sahabat Lama

"E-enggak Al, a-aku ngerasa gak pan-tes jadi pacar kamu. A-aku g-gak mau buat kamu malu," ucap Hazelica terbata, isakannya masih terdengar jelas, di kedua telinga Alferd.

"Gak Lic, lo jangan ngomong gitu. Gue gak pernah malu punya pacar buta." ucap Alferd dengan suara lembutnya.

"Lebih baik punya pacar buta, tapi hatinya baik. Daripada punya pacar yang gak buta, tapi hatinya iblis." sambung Alferd.

Hazelica kembali menundukkan kepalanya. Perlahan, ia bangkit dari posisi duduknya. Mengambil tongkatnya, lalu keluar ruangan meninggalkan Alferd sendirian.

"LICA! LO MAU KEMANA LIC?" seru Alferd dengan teriakannya.

Karena cemas dengan kondisi Hazelica, Alferd melepaskan infusannya. Lalu berlari keluar ruangan, untuk mengejar Hazelica.

Alferd terus berlari mengejar Hazelica. Hingga akhirnya, ia dapat meraih pergelangan tangan Hazelica.

Keduanya, kini sudah tidak berada di rumah sakit lagi. Melainkan berada di halte bus, yang jaraknya tak jauh dari rumah sakit.

"Lepasin"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป