Oh, jadi pria itu adalah asisten Tuan Zio! Aku pikir, dia akan membawa kekasih bersamanya selama berada di Moskow. Karena memiliki wajah tampan serta latar belakang yang mumpuni, bukan hal mustahil bahwa Tuan Zio memiliki seorang atau bahkan lebih untuk dijadikan kekasih!
Cyzarine tenggelam dengan pikirannya. Ia tidak menyadari bahwa Yuliya sedang menunggu keputusannya.
"Nona Cyzarine?"
Cyzarine tersentak ketika mendengar suara Yuliya memanggil namanya.
"Ah, iーiya ...."
Cyzarine melihat Yuliya tersenyum kepadanya. Ia merasa canggung. Bukan karena Yuliya, tetapi karena sang pria yang berada sangat dekat dengannya.
Astaga! Aku tidak terbiasa berdekatan dengan seorang pria, keluh Cyzarine di dalam hatinya.
Cyzarine memundurkan langkahnya. Ia menjauhkan diri dari Zio.
Mengapa tiba-tiba Cyza menjauh dariku? tanya Zio di dalam hati sambil berpura-pura melihat miniatur di depannya.
"Saya ingin apartemen yang ini, Yuliya."
Czyarine menunjuk apartemen lantai 11 di mana menurutnya memiliki view terbaik.
"Apakah yang Anda maksudkan adalah apartemen nomor 220, Nona?"
Yuliya bertanya dengan kedua mata berbinar.
"Benar."
Cyzarine menjawab dengan yakin sambil membenarkan letak kacamatanya yang sepertinya terlalu besar baginya.
Rasanya aku kesal sekali melihat Cyza tampil kuno seperti itu! Sebenarnya, apa yang membuatnya tampil seperti itu?
Zio berpikir keras mengenai penampilan Cyzarine. Ia bertanya-tanya di dalam hatinya dengan penasaran.
"Nona Cyza, mengapa Anda memilih tipe apartemen 2 ruang tidur? Apakah Anda akan tinggal bersama suami Anda di sana? Atau ...."
"Apakah saya harus memberitahu Anda?! Sebaiknya simpan baik-baik opini Anda tentang hidup saya, Tuan Zio!"
Cyzarine buru-buru memotong kalimat Zio dengan nada ketus seraya menegurnya.
Jika saja aku tidak segera menghentikan ucapannya, apakah dia akan selalu ikut campur kehidupanku?
Cyzarine bertanya pada dirinya sendiri. Ia menatap Zio dengan marah. Rasa ketidaknyamanan pun hinggap di dirinya.
"Maaf, Nona Cyza. Saya tidak ...."
"Yuliya, bisa, 'kah, Anda memprosesnya dengan cepat?"
Cyzarine mengabaikan perkataan Zio. Ia berbalik menatap Yuliya yang sedang kebingungan dengan situasi canggung antara Cyzarine dan Zio.
"Oh, tenーtentu saja, Nona ...."
Yuliya menjadi salah tingkah. Ia buru-buru mengiyakan pertanyaan Cyzarine.
"Tunggu! Tunggu dulu, Yuliya!"
Zio berseru seraya mencondongkan tubuhnya.
"Saya pun sudah menentukan pilihan, Nona Yulius."
Cyzarine melihat Zio berkata sambil tersenyum ke arah Yuliya dan pemandangan tersebut sangat mengganggu.
Dasar pria penebar pesona! Dia akan tersenyum kepada siapa saja yang berada di dekatnya, cemooh Cyzarine dengan wajah masam.
"Tidak bisa, 'kah, Anda menunggu hingga Yuliya menyelesaikan proses apartemen milik saya, Tuan Zio?!"
Cyzarine memicingkan matanya ketika menatap pria asal Jakarta, Indonesia.
"Begini, Nona Cyza. Saya memang sudah lama sekali mengincar apartemen yang ditawarkan oleh Garden Embassy Arbat. Dan, jika Nona Yuliya bisa melayani 2 pembeli sekaligus, bukan, 'kah, itu adalah hal yang bagus?!"
Zio tersenyum lebar ketika Cyzarine menatapnya.
Aku akan memastikan kau tidak akan mampu berkata-kata lagi, Nona Cyza, ujar Zio di dalam hatinya dengan senang.
"Saya akan menunggu Anda di sana, Yuliya!"
"Baik, Nona."
Cyzarine akhirnya mengalah. Kali ini, ia benar-benar sangat tidak minat untuk berdebat dengan Zio. Ia pun lantas berjalan menuju kursi yang ditunjuknya tadi.
**
"Bagaimana jika Anda menumpang di mobil saya untuk menuju ke sana?"
Zio menawarkan tumpangan kepada Cyzarine karena ia melihat wanita itu tengah kebingungan.
"Tiーtidak. Saya akan menunggu Yuliya."
Tidak lama setelah Cyzarine menyahuti tawaran Zio, Yuliya pun datang dengan mengendarai mobil milik perusahaan tempatnya bekerja.
"Nona Cyzarine, silakan masuk! Tuan Zio, silakan ikuti saya!"
Yuliya menurunkan kaca mobil agar ia bisa berkomunikasi dengan baik kepada Cyzarine.
"Ya."
Cyzarine membuka pintu mobil tanpa mengindahkan Zio. Bukannya sakit hati, Zio justru tertawa.
"Ha ha ha ...."
Zio pun masuk ke mobil begitu ia melihat mobil yang dikendarai oleh Yuliya melintas di depannya.
Brak!
Zio membuka menutup pintu mobil dengan hati gembira.
"Tuan Zio, apa yang membuat Anda terlihat sangat gembira?"
Sam duduk di samping sopir seraya bertanya kepada Zio.
"Apalagi yang bisa membuat saya gembira, selain Cyza?!"
Saat itu juga, Zio menyembunyikan senyumnya. Ia mengingat sosok Cyzarine yang lugu dan baik hati.
"Bagaimana pun juga, saya harus mendapatkan Cyza! Sam, kau tahu apa yang harus kau lakukan, bukan?!"
"Saーsaya mengerti, Tuan Zio."
Di saat yang sama, tetapi di tempat berbeda, Cyzarine sedang menata layar ponselnya. Ia membaca jumlah nominal yang tertera di mobile banking.
Astaga! Aーaku ... aku benar-benar menjadi seorang milyarder!
Cyzarine tidak bisa untuk tidak menyunggingkan senyuman juga tidak bisa menahan perasaan bahagianya.
"Yuliya, kalau saya boleh tahu, Tuan Zio memilih apartemen tipe apa dan nomor berapa?"
Cyzarine memberanikan diri bertanya tentang Zio pada Yuliya. Bukannya menjawab, Yuliya justru menatap Czyarine ragu-ragu.
"Aーada apa, Yuliya?"
Czyarine merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh Yuliya.
"Katakan saja! Tidak apa-apa ...."
"Oh, iーitu, Nona ...."
Lokasi apartemen tidaklah jauh dari kantor agen properti Garden Embassy Arbat. Hanya berbelok beberapa blok saja, mereka telah sampai di sana.
"Apakah Tuan Zio melarang Anda untuk memberitahu saya?"
Benak Cyzarine benar-benar dipenuhi dengan pikiran negatif. Tidak adalagi hal baik tentang Zio yang berbekas di hatinya.
"Buーbukan, Nona."
Yuliya menghentikan kendaraannya tepat di parkiran basemen.
"Tuan Zio memesan unit apartemen tepat di sebelah milik Anda ...."
Yuliya memelankan suaranya. Sedangkan Cyzarine terperangah ketika mendengar jawaban Yuliya.
Astaga! Tidak ku sangka bahwa Tuan Zio benar-benar akan memilih unit bersebelahan denganku, ujar Czyarine diam-diam di dalam hati.
Di sisi lain, Zio keluar dari mobilnya didampingi oleh Sam. Ia melihat Cyzarine masih berada di dalam mobil bersama Yuliya.
Tok! Tok! Tok!
Zio mengetuk kaca mobil hingga membuat Cyzarine terperanjat. Ia pun tersenyum ketika menyadari Cyzarine terkejut karena tingkahnya.
"Maafkan saya, Nona Cyra! Anda pasti terkejut, bukan?"
Kau pasti menanyakan aku kepada Yuliya! seru Zio di dalam hati dengan kepercayaan diri tinggi.
"Jangan terlalu percaya diri, Tuan Zio! Saya bukan terkejut karena ketukan Anda barusan, tetapi terkejut karena apa penguntit!"
"Penguntit?! Siapa, Nona?! Tolong katakan kepada saya karena saya tidak akan segan-segan menangkapnya!"
Perubahan wajah Zio sangat mencerminkan bahwa pria itu benar-benar peduli pada Cyzarine.
Sepertinya, Tuan Zio sangat menyukai Nona Cyzarine! seru Yuliya dalam hati. Namun, bukankah tadi Tuan Zio sempat menyinggung perihal Suami Nona Cyzarine?
Yuliya terheran-heran dengan tingkah Zio. Namun, berbeda dengan Sam Hages yang mengetahui niat tuannya.
Sebagai seorang asisten, aku hanya bisa mendukung Tuan Zio untuk mendapatkan Nona Cyzarine, batin Sam.
"Benar, 'kah, Anda akan membantu saya, Tuan Zio?!"
Zio semakin percaya diri ketika Cyzarine bertanya padanya.
Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padaku, ucap Zio dalam hati kegirangan. Akhirnya Cyza memberikan kepercayaannya kepada aku dan aku akan memastikan untuk lebih dekat lagi dengannya!