Tadinya Belta ingin menolak dengan mengucapkan tapi, lalu tidak dilanjutkan ketika melihat papa Betro menggeleng dengan berkacak pinggang. Sungguh seram sekali. Baru kali ini Belta melihat papanya garang seperti itu. Meski tak bisa dipungkiri biasanya sama kakak dan adiknya memang selalu begitu karena sifatnya yang nakal. Tapi biasanya hanya sesekali dan tidak seheboh ini, makanya Belta sungguh merinding rasanya sekarang.
"Oke baiklah, Pa ... intinya Papa jangan terlalu marah-marah yaaaa, jaga diri dengan baik, tidak baik terlalu marah malahan nanti jadi sakit. Papa harus tau situasi dan kondisi dalam batasan yaaa," saran Belta yang diangguki oleh papa Betro.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com