Ketegangan Bianka sudah pasti memuncak. Khawatir sudah pasti dengan mencoba menyalahkan dirinya terus menerus di dalam hatinya. Akhirnya keluarlah juga suara Bianka yang tertahan sedari tadi. "Tidak, jangan tinggalkan aku pokoknya, ini semua salahku! Salahku! Ini semua salahku, Pa ... salahku, Pa! Bianka mohon selamatkan dia, Pa," mohon Bianka.
Dokter Bagaskoro hanya menggeleng atas ucapan Bianka itu, beliau benar-benar bingung harus menjawab apa, selain tidak mau menyalahkan Bianka karena bukan sepenuhnya kesalahannya juga dokter Bagaskoro tersadar akan posisi Bianka terhadap Betran. Terlihat Betran sudah kacau balau mendengar itu namun Bianka masih tidak perduli, baginya masih penting Bisma kali ini. Mungkin sudah waktunya Betran menerima semua ini, begitu pikir Bianka. Tidak mau menunda lagi dalam hal kepura-puraan. Bianka sudah capek apalagi sekarang Bisma yang menjadi korbannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com