"Sabar, Nak ... kamu harus bisa mengontrol emosimu, semua ini tidak akan bisa diselesaikan kalau kamu penuh dengan emosi, kalau sudah seperti ini marah pun tidak ada gunanya, yang hanya bisa kamu dan Bianka lakukan hanyalah menjalaninya, pelan tapi pasti dalam memberi tahu Betran suatu saat nanti." Dokter Bagaskoro berbisik di telinga putranya, mencoba menenangkannya dan itu berhasil membuat Bisma sedikit tenang dengan mengatur pernafasannya, menghembuskan nafasnya dengan kasar.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com