Bulan mulai memprotes ucapan kakaknya itu. Menurutnya tidak adil kalau dia tidak ikut. Secara dia juga sudah dewasa dan pastinya berusaha juga berjanji tidak akan merepotkan semuanya. Begitu pula ibu Bihana yang juga tidak mau tinggal diam dan hanya berpangku tangan di rumah saja. Kesepian sudah pasti akan melanda kalau dia sendirian di rumah yang megah ini nantinya.
"Tidak! Tidak bisa! Pokoknya Bulan harus ikut! Bulan bukan anak kecil lagi yang harus ditinggal di rumah saja sendirian!" oceh Bulan sembari melirik ke arah ibu Bihana, agar ibu Bihana bisa membelanya dan juga ikut-ikutan seperti yang ada dalam fikiran Bulan saat ini. Ibu Bihana yang selalu pengertian dan memahami maksud Bulan pun juga ikut-ikutan merengek seperti anak kecil saja.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com