Di tempat Bianka berada.
"Tidak! Jangan! Tolong jangan siksa aku ...! Siapa sebenarnya kamu? Kenapa kamu menyekapku seperti ini? Di mana ibuku? Aku mohon jangan menyentuh ibuku sedikit saja! Kalau sampai ibuku tergores dan terluka sedikit saja kalian akan tau akibatnya!" teriak Bianka dengan suara yang sangat seraknya. Suara yang kebanyakan menangis dan ketakutan juga, jadinya suaranya itu terdengar mengerikan karena bergetar hebat.
Bianka tidak habis pikir dengan kehidupannya, yang selalu saja mendapatkan cobaan yang ganas kepada keluarganya. Bahkan kepada dirinya tidak ada ketentraman sama sekali, baru juga bahagia sudah menderita lagi, seperti kata orang-orang rasanya, hidupnya itu pembawa sial sekali, makanya Bianka membenarkan ucapan kata orang-orang dengan terus menggelengkan kepalanya sekarang. Merasa tak adil dengan takdir yang terus menorehkan luka kepadanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com