Bulan bingung harus membalas papanya dengan sikap yang bagaimana, kenapa papanya itu tiba-tiba menelepon dirinya sekarang sehingga membuat Bulan ketakutan, takut dimarahin oleh papanya. Semua ini hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Bulan sebelumnya. Bulan mengira papanya itu tidak akan menelepon dan tenang damai sebelum dia yang menelepon, tapi ternyata dokter Bagaskoro yang menelepon Bulan terlebih dahulu. Makanya dia tiba-tiba galau tidak menentu saat ini.
"Di mana kakakmu?" tanya dokter Bagaskoro lagi akibat tidak dibalas juga oleh Bulan, jadinya beliau sedikit meninggikan suaranya. Bukan karena marah. Hanya saja menurut beliau mungkin putrinya itu tidak mendengarnya, makanya beliau meninggikan suaranya dengan begitu biar Bulan mendengar dan segera menjawab pertanyaannya yang sungguh serius ini.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com