"Lah Kakak kok masih di sini? Di mana papa? Apa sudah berangkat? Lalu papa bagaimana? Mana papa Kak, mana!"
Bulan tiba-tiba datang saja di tengah-tengah mereka berdua yang lagi asyiknya bercanda dan saling sayang-sayangan sekarang, jadinya mereka terjingkat dan mengelus-elus dadanya berulang-ulang. Mereka lalu terkekeh. Sementara Bulan yang tiada mendapat jawaban pun semakin geram dan marah kepada mereka berdua.
"Papa mana, Kak? Kenapa kalian malah cengengesan tidak jelas! Lagian apa-apaan ini berduaan sekarang! Kakak benar-benar yaaa tega membiarkan papa sendirian gara-gara berduaan dengan wanita murahan ini!" omel Bulan yang mendapat balasan dari Bisma dengan nada yang meninggi, untungnya Bisma bisa mengontrol emosinya jadinya dia tidak sampai bermain tangan kepada adiknya itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com