"Apa?! Apa yang kamu lakukan, Nak? Kenapa jadi seperti ini? Kenapa dengan dirimu yang sekarang ini? Kenapa? Apa kamu gila menyiksa diri kamu sendiri karena seorang wanita hah?! Benar-benar tidak waras kamu! Kapan Papa mengajarkan ajaran seperti ini! Kapan! Bukankah Papa selalu mengajarkan untuk bersikap tegar? Selama ini kamu ceria tapi mana? Mana! Seperti hilang ditelan bumi," marah dokter Bagaskoro kepada Bisma yang bertindak seperti itu. Sangat jelas dan kentara sekali tubuh Bisma membiru dengan sempurna seperti itu, seluruh tubuhnya juga menggigil hebat. Jadi tidak bisa ditutupi lagi oleh Bisma.
Bisma hanya bisa diam karena memang dia mengakui kalau dia salah. Bisma tersenyum kecut dan tangannya melambai ke arah papanya, wajahnya yang semakin memucat membuat dokter Bagaskoro langsung mendekapnya. Mendekap Bisma yang hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya hingga atas pusarnya saja.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com