Ardhan terlihat mengepalkan kedua tangannya saat berbalik badan untuk melihat siluet sosok pria dengan bahu lebar yang sialnya sangat keren, meski hanya dilihatnya dari belakang.
"Berengsek! Pria itu benar-benar sangat menyebalkan saat berbicara. Bibirnya seperti mengandung racun saat mengeluarkan kalimat yang berhasil menusuk jantungku."
Masih mengarahkan tatapan tajam, Ardhan melayangkan tinjunya ke udara berkali-kali untuk melampiaskan amarahnya. Jujur saja, kali ini dia merasa tidak percaya diri berhadapan dengan laki-laki lain dan itu merupakan pertama kalinya merasa seperti dikalahkan.
"Tenang Ardhan, ini hanya kekhawatiran tidak masuk akal. Zelyn sangat mencintaimu, bodoh! Bahkan dia adalah wanita paling polos dan setia di dunia. Ini hanyalah korban rasa tidak percaya dirimu. Jangan sampai membuat hubunganmu dengan Zelyn buruk."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com