Kemudian suasana di kamar Arya yang tadinya sangat suram dan dipenuhi kesedihan, kini silih berganti menjadi lebih positif dan tak ada lagi yang terlihat sedih, kecuali Coach Alex. Nampaknya Arya benar-benar mengabaikan Coach Alex yang sejak ia membuka matanya, terus menyinggung kesalahannya sampai Arya tak tahan mendengarnya. Meski sedikit kasar dan durhaka, Arya sedikit menggertak sang pelatih namun itu semua demi kebaikan mereka semua yang ada di kamarnya.
Malamnya, Arya tak bisa tidur nyenyak. Hampir satu hari penuh ia habiskan waktunya untuk tidur dan istirahat. Sekarang kedua matanya tetap terjaga bahkan sama sekali tak merasa mengantuk meski sudah jam dua belas malam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com