webnovel

Entah

Mendapatkan sebuah kesempatan sekolah gratis adalah anugerah terindah bagi orang seperti Awan, dalam hal tersebut menjadikan dirinya harus memanfaatkan sebaik mungkin.

Karena sudah terbiasa bangun pagi akhirnya Awan memutuskan untuk berjualan koran terlebih dahulu, ia juga tentu masih ingat akan perjanjian di sebuah terminal.

Kali ini Awan terburu-buru agar bisa sampai tepat waktu, pak Aji sudah menunggu membuat mereka bercakap-cakap dalam bus.

"Maaf pak, maaf jika Awan terlambat karena harus mengantar Aca dan Aci dulu ke sekolah."

"Gak papa juga, bapak juga baru datang tadi ngantar ibu dulu."

"Awan juga kangen diantar sama ibu."

"Memang ibunya Awan ke mana?"

"Bang nanti berhenti di pertigaan terminal satunya ya."

"Siap."

Mata Awan sudah terasa begitu lelah karena harus lebih awal membuka mata, sama seperti biasanya dia meminta untuk dibangunkan ketika sudah berada di terminal.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter