Ketika masuk ke ruang tamu lagi, Pak De terlihat duduk menengadahkan kepala. Dengan mata terpejam. Mulutnya koma-kamit. Ups, belum selesai. Langkah Hanjo terhenti. Berbalik mau kembali ke luar lagi.
"Sudah. Masuk saja. Sudah selesai," kata Pak De dengan mata tetap tertutup.
Hanjo mendekat. Duduk bersila di depan Pak De. Karim duduk di sebelah kiri. Posisi Pak De tidak berubah.
"Alamat rumahnya tertulis di kertas dalam piring kecil itu," kata Pak De tanpa membuka mata.
Perlahan Hanjo menjangkau kertas itu. Membuka lipatannya yang kemudian terbaca tulisan 'Jalan Puri Kencana II no 34'. Hanjo memberikan kertas itu pada Karim. "Kamu tahu ini di mana?"
"Tahu, Bos. Tahu. Ini di Jakarta Selatan," jelas Karim.
"Kamu siapkan mobil. Kita ke sana sekarang."
Karim pun berlari menuju garase. Hanjo bersama Karim pun berangkat. Pak De memilih tetap di rumah. Ia menolak ikut. Komunikasinya dengan arwah leluhur belum selesai.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com