Madhu meletakkan tangannya ke punggung JoydaG, di titik dimana kristal Golden Qi berada. Ada juga yang menyebut titik itu sebagai titik Cakra kehidupan. Madhu meletakkan telapak tangan kanannya di sana dan berkonsentrasi membagi sebagian energinya pada JoydaG. Dia menghangatkan perempuan yang selama sebulan ini telah menarik perhatiannya, membuatnya gugup, dan kadang-kadang jengkel. Dia tak bisa mengabaikan JoydaG yang tampak sangat lemah saat ini.
JoydaG beberapa kali mengeluh dengan suara lirih. Terdengar seperti lenguhan yang menyakitkan. Konsentrasi Madhu saat ini sangat baik, sehingga tak menyadari kalau JoydaG sudah berbalik menghadapnya.
"Berhenti, itu sudah cukup. Jangan habiskan energimu," kata JoydaG, suaranya masih lirih.
"Tidak. Sedikit lagi." Madhu hendak memaksa, tapi JoydaG menghentikannya dengan lembut. Madhu tidak pernah merasakan sentuhan selembut itu sebelumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com