Nija, Madhu, dan JoydaG berjumpa dengan Fuji di tengah jalan. Mereka sudah hampir sampai di kamar Dian, tapi perjumpaan dengan Fuji mengarahkan mereka ke tempat lain.
"Maaf, apa kalian sedang menuju kamar Nona Dian?" Fuji bertanya dengan sikap yang sangat sopan.
"Ya, begitulah, ada yang ingin kami bicarakan dan juga perlu berpamitan sebelum kami pergi," kata Nija, sebagai leader tim, dia melakukan tugasnya.
"Kebetulan, Tuan memanggil, Nona juga ingin bicara, tapi tidak di kamarnya. Saya hendak menuju ke ruang makan menjemput Anda semua," kata Fuji.
Madhu dan JoydaG memperhatikan cara Fuji berbicara dengan Nija. Dia menatap Nija lurus-lurus. Kedua tangannya terlipat di depan. Bukan tipe pengabdi khas Keraton Yogyakarta, melainkan khas pelayan kerajaan Inggris. Itu menambah bukti kalau rumah dan seluruh penghuninya mengadopsi gaya Kerajaan Inggris.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com