Setelah mengakhiri telepon dalam keadaan belum puas menceritakan semua pengalaman, Elia duduk memeluk kakinya sendiri. Handphonenya sudah diletakkan di meja dan dia memandangnya dengan tatapan kosong. Setelah beberapa lama, akhirnya dia berkata, "Semoga Won beristirahat dengan tenang sekarang," doa Elia.
Elia mulai mengantuk. Karena itu dia mulai membuat dirinya sendiri nyaman untuk tidur sekalipun duduk di sofa persegi yang fungsi sebenarnya untuk duduk saja. Elia sudah hampir memejamkan mata ketika dia mendengar suara derak di langit-langit mengagetkannya. Dia menatap ke langit-langit dengan perasaan kesal, campur aduk dengan rasa takut. Ada apa di sana?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com