Pertarungan sangat panas dan intens. Suara peluru berdesingan ke mana-mana. Bertabrakan dengan dinding dan kaca mobilnya yang terparkir di sana.
Bayusuta bisa mendengar Won berteriak menyuruh Max untuk menyingkir darisana sementara dia akan menghalau musuh-musuh Max itu. Max tentu saja tidak akan meninggalkan Won. Max berusaha mencari celah untuk membantu Won, tapi karena Won terus menembak, Max sendiri harus bersembunyi untuk melindungi diri. Peluru bisa mengenainya kalau dia bertindak gegabah. Ketika Max sedang mencari cara, suatu kejadian menghentikan desingan peluru. Bayusuta melihat kepala Won menggelinding. Seorang perempuan berdiri tegap. Sebuah pedang berlumur darah di tangannya. Perempuan itu mengenakan sesuatu yang membuat wajahnya terlihat seperti tikus.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com